A.
Latar Belakang Masalah
Psikologi
perkembangan pada prinsipnya merupakan cabang dari ilmu psikologi. Psikologi itu
sendiri merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu “psychology”. Istilah ini pada mulanya
berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu “psyche”, berarti, jiwa atau
daya hidup, sedangkan “logos” berarti
ilmu. Jadi secara harafiah, “psychology” berarti
ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan atau “Ilmu Jiwa “. Sedangkan menurut
istilah, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, dimana jiwa
termanifestasi dalam tingkah laku atau aktivitas- aktivitas baik motorik,
kognitif, maupun emosi.1
Sedangkan
istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan
konsep yang cukup rumit dan kompleks. Perkembangan itu tidak terbatas pada
pengertian pertumbuhan yang semakin memebesar melainkan didalamnya juga
terkandung serangkaian perubahanyang berlangsung secara terus menerus dan
bersifat tetap dari dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki
individu menuju ke tahab kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan
belajar.
Dalam
psikologi perkembangan terdapat metode yang digunakan dalam psikologi
perkembangan pun terdiri dari berbagai jenis metode. Pada prinsipnya sama
dengan penelitian dalam ilmu pengetahuan lainya, sehingga banyak cara yang
digunakan untukmengumpulkan data penelitian dalam ilmu ini, antara lain :
metode eksperimen, metode klinis, metode observasi, metode collection, metode
interview, dan metode question-naire. Dalam makalah inilah akan ada pembahasan
lebih mendalam tentang metode dalam psikologi perkembangan. Dengan metode-
metode itulah, seseorang bisa mendapatkan data, sehingga dapat melakukan
analisa dan identifikasi suatu perkembangan maupun pertumbuhan dalam ruang
lingkup psikologi.[1]
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas
pemakalah dalam karya tulis ini adalah : bagaimana metode-metode penelitian
dalam psikologi perkembangan?
C. Pembahasan
Dalam buku “Psikologi
Perkembangan” karya Yudrik Jahja, terdapat beberapa metode yang digunakan
untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul dalam psikologi perkembangan yang
bersifat spesifik. Diantaranya:
1. Metode Eksperiment (experimen
method)
Metode ini
merupakan metode yang paling teliti dalam mengumpulkan data/informasi, karena
eksperimen merupakan pengamatan yang terkontrol dan biasanya dilaksanakan dalam
laboratorium.
2. Metode Pengetahuan (developmental
or genetic method)
Suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala gejala yang dilakukan secara terus menerus sepanjang
pertumbuhan dan perkembangan yang terbagi:.
a.
Metode
longitudional
Metode
longtudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara
menyelidiki anak dalam jangka waktu yang lama. Dengan pendekatan ini biasanya
diteliti beberapa aspek tingkah laku pada satu/dua orang yang sama dalam waktu
beberapa tahun. Misalnya: mengikuti perkembangan seseorang dalam jangka waktu
tertentu, seeperti selama masa kanak-kanak atau mengikuti perkembangan
seseorang selama masa remaja.[2]
b.
Metode
cross-sectional
Metode
cross-secsional adalah suatu pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan
penelitian terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relatif
singkat.
Misalnya:
meneliti sekelompok anak berusia 5 tahun, 8 tahun dan 11 tahun.[3]
3.
Metode Observasi
Adalah suatu cara
yang dilakukan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat dalam jangka
waktu tertentu atau pada tahap perkembangan tertentu.. Metode ini dibedakan
menjadi dua :
a.
Observasi
Sekilas (incidental observation) disebut juga introspeksi pengamatan
diri atau pengamatan subjektif, yaitu pengamatan yang dilakukan seorang
individu terhadap tingkahlakunya sendiri. [4]
b.
Observasi Alami adalah
pencatatan data mengenai tingkah laku yang terjadi sehari-hari secara
alamiah/wajar. Jadi para peneliti melakukan semua pencatatan terhadap kehidupan
anak tanpa mengubah suasana atau mengontrolnya. Misalnya: observasi yang
dilakukan terhadap kehidupan anak dari jam sekian hingga sekian, dan mencatat
apa saja yang dilakukan.
c.
Observasi Terkontrol, dilakukan
bilamana lingkungan tempat anak berada diubah sedemikian rupa sesuai dengan
tujuan peneliti, sehingga bermacam- macam reaksi tingkah laku anak diharapkan
akan timbul. Misalnya seorang anak yang ingin diketahuai reaksi dan sikapnya
terhadap lingkungan pergaulanya, akan diobservasi pada lingkungan sosial yang
sudah direncanaka.
Demikian juga
untuk mengetahui sebab-sebab seorang anak yang agresif, ia dimasukkan kedalam
ruangan main yang sudah disusun sedemikian rupa (misalnya ruangan yang ada
bermacam boneka atau mainan) sehingga reaksi-reaksi dan perubahan-perubahan
yang akan diperlihatkan anak timbul karena rangsangan khusus dari lingkunganya.
Dengan demikian dalam observasi terkontrol ini dilakukan manipulasi terhadap
tingkah laku tertentu. Observasi yang terkontrol ini bisa dilakukan terhadap
sekelompok anak yang sama umurnya atau sama jenis kelaminya dan pada waktu
tertentu.
Kedua jenis
observasi ini bisa dilakukan dengan alat-alat modern serta dengan kuantifikasi
secara statistic dan pengolahan-pengolahan dengan computer. Jenis observasi
yang kedua dianggap lebih objektif dan hasilnya lebih akurat dari pada yang
pertama. Karena itu observasi terkontrol dapat dilakukan untuk tujuan-tujuan
experimental dengan pendekatan dan metode yang sesuai dengan lapangan psikologi
experimental. Misalnya untuk menyelidiki timbulnya phobia anak-anak terhadap
anjing dapat dilakukan dengan observasi terkontrol dan dengan metode-metode
yang ditinjau dari sudut experimental, seperti dengan membagi sekelompok anak
sebagai kelompok pengontrol.[5]
4.
Metode Riwayat Hidup atau klinis (the case history or clinical)
Suatu studi melalui riwayat hidup yang penerapannya terbatas untuk
memecahkan masalah yang dihadapi individu. Tujuan metode ini adalah diagnosis.Metode
ini disamping mempunyai keuntungan juga memiliki kelemahan yaitu bahwa metode
ini kadang-kadang bersifat subjektif, dalam arti menurut pandangan yang membuat
biografi itu. misalnya apabila orang yang membuat biografi itu sepaham, maka
sudah barang tentu orang dalam membuat biografi akan dipengaruhi sudut
pandangnya, lebih-lebih dalam pembuatan otobiografi (biografi diri sendiri).[6]
5.
Metode Analisis Karya
Merupakan suatu metode
penyelidikan dengan mengadakan analisis dari hasil karya.
Misalnya: gambar-gambar, karangan-karangan yang telah dibuat,
karya-karya ini merupakan pencetusan dari keadaan jiwa seseorang. Dalam hal ini
termasuk juga buku harian seseorang.
6.
Metode Tes (test method)
Instrument penelitian yang penting dalam psikologi, tes digunakan
untuk mengukur semua jenis kemampuan.[7]
Tes
merupakan instrumen penelitian yang penting dalam psikologi kontemporer, yang
digunakan untuk mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap dan hasil kerja.
7.
Metode
cross-cultural
Pendekatan cross-cultural adalah suatu pendekatan dalam penelitian
yang mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh
terhadap perkembangan anak.
Belakangan, model ini banyak di gunakan untuk mengetahui
perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan perkembangan anak pada beberapa
latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, baik melalui percobaan, maupun tes
pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pengumpulan data lainnya
untuk diolah dan dianalisa persamaan dan perbadaan. Misalnya : ingin mengetahui tentang besar
kecilnya pengaruh dari faktor sosial, ekonomi, pola pengasuhan dan gaya hidup
terhadap ciri kepribadian dan perkembangan kognitif.[8]
8.
Metode Kuesioner
Kuesioner atau sering pula disebut angket merupakan metode penyelidikan
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh
orang yang menjadi subjek dari penyelidikan tersebut.
Dengan angket orang akan dapat memperoleh fakta ataupun opini.
Pertanyaan dalam angket tergantung kepada maksud serta tujuan yang ingin
dicapai. Hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap materi serta bentuk
pertanyaan angket itu. pada garis besarnya angket terdiri dari dua bagian yang
besar, yaitu:
a)
Bagian
yang mengandung data identitas
b)
Bagian
yang mengandung pertanyaan-pertanyaan yang ingin memperoleh jawaban.
9.
Metode Interview
Interview merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan diberikan secara tertulis, maka pada interview
pertanyaan-pertanyaan diberikan secara lisan. Karena itu antara interview dan
angket terdapat terdapat hal-hal yang sama di samping adanya perbedaan-perbedaan.
Baik angket maupun interview kedua-duanya menggunakan pertanyaan-pertanyaan,
tetapi berbeda dalam penyajianya.
10.
Metode statistik
Pada umumnya metode statistik digunakan untuk mengadakan
penganalisisan terhadap materi atau data yang telah dikumpulkan dalam suatu
penyelidikan.
Kata
statistik telah digunakan cara-cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyususn,
meringkas, dan menyajikan data penyelidikan. Lebih lanjut statistik merupakan
cara untuk mengolah data tersebut dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti
dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data tersebut.[9]
D. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa metode-metode psikologi perkembangan, yakni:
1.
Metode
Eksperiment
2.
Metode
Perkembangan
a.
Metode
longitudional
b.
Metode
cross-sectional
3.
Metode
Observasi
a.
Observasi
Sekilas
b.
Observasi
Alami
c.
Observasi
Terkontrol
4.
Metode
Riwayat Hidup atau klinis
5.
Metode
Analisis Karya
6.
Metode
Tes
7.
Metode Cross-cultural
8.
Metode
Kuesioner
9.
Metode
Interview
10.
Metode
Statistik
DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi
Offset, Yogyakarta, 2002
Desmita, Psikologi Perkembangan,
PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006
Muzdalifah M Rahman, Psikologi Perkembangan, Kudus, STAIN
Kudus Press, Kudus, 2009
Muzdalifah M Rahman, Psikologi
Perkembangan, Nora Media Enterprise 2011
Yudrik Jahja, Psikologi
Perkembangan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011
[2] Muzdalifah M
Rahman. Psikologi. Kudus.STAIN Kudus Press. Kudus. 2009. hlm. 29-31
[3] Muzdalifah M
Rahman, 2011, Psikologi Perkembangan, Nora Media Enterprise hlm 9
[5] Desmita, Psikologi
Perkembangan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hlm. 60
[7] Bimo walgito,
Op. Cit, hlm, 20-29.
[8]
Desmita, Op.
Cit, hlm 60
[9] Bimo walgito, Op.
Cit, hlm, 20-29.
No comments:
Post a Comment