Thursday, March 17, 2016

makalah metode-metode penelitian dalam psikologi perkembangan


A.    Latar Belakang Masalah
Psikologi perkembangan pada prinsipnya merupakan cabang dari ilmu psikologi. Psikologi itu sendiri merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu “psychology”. Istilah ini pada mulanya berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu “psyche”,  berarti, jiwa atau daya hidup, sedangkan “logos” berarti ilmu. Jadi secara harafiah, “psychology” berarti ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan atau “Ilmu Jiwa “. Sedangkan menurut istilah, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, dimana jiwa termanifestasi dalam tingkah laku atau aktivitas- aktivitas baik motorik, kognitif, maupun emosi.1
Sedangkan istilah “perkembangan”  (development) dalam psikologi merupakan konsep yang cukup rumit dan kompleks. Perkembangan itu tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin memebesar melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahanyang berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahab kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan belajar.
Dalam psikologi perkembangan terdapat metode yang digunakan dalam psikologi perkembangan pun terdiri dari berbagai jenis metode. Pada prinsipnya sama dengan penelitian dalam ilmu pengetahuan lainya, sehingga banyak cara yang digunakan untukmengumpulkan data penelitian dalam ilmu ini, antara lain : metode eksperimen, metode klinis, metode observasi, metode collection, metode interview, dan metode question-naire. Dalam makalah inilah akan ada pembahasan lebih mendalam tentang metode dalam psikologi perkembangan. Dengan metode- metode itulah, seseorang bisa mendapatkan data, sehingga dapat melakukan analisa dan identifikasi suatu perkembangan maupun pertumbuhan dalam ruang lingkup psikologi.[1]
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pemakalah dalam karya tulis ini adalah : bagaimana metode-metode penelitian dalam psikologi perkembangan?

C.     Pembahasan
Dalam buku “Psikologi Perkembangan” karya Yudrik Jahja, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul dalam psikologi perkembangan yang bersifat spesifik. Diantaranya:
1.      Metode Eksperiment (experimen method)
Metode ini merupakan metode yang paling teliti dalam mengumpulkan data/informasi, karena eksperimen merupakan pengamatan yang terkontrol dan biasanya dilaksanakan dalam laboratorium.
2.      Metode Pengetahuan (developmental or genetic method)
Suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan terhadap gejala gejala yang dilakukan secara terus menerus sepanjang pertumbuhan dan perkembangan yang terbagi:.
a.       Metode longitudional
Metode longtudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki anak dalam jangka waktu yang lama. Dengan pendekatan ini biasanya diteliti beberapa aspek tingkah laku pada satu/dua orang yang sama dalam waktu beberapa tahun. Misalnya: mengikuti perkembangan seseorang dalam jangka waktu tertentu, seeperti selama masa kanak-kanak atau mengikuti perkembangan seseorang selama masa remaja.[2]
b.      Metode cross-sectional
Metode cross-secsional adalah suatu pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Misalnya: meneliti sekelompok anak berusia 5 tahun, 8 tahun dan 11 tahun.[3]

3.      Metode Observasi
Adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat dalam jangka waktu tertentu atau pada tahap perkembangan tertentu.. Metode ini dibedakan menjadi dua :
a.       Observasi Sekilas (incidental observation) disebut juga introspeksi pengamatan diri atau pengamatan subjektif, yaitu pengamatan yang dilakukan seorang individu terhadap tingkahlakunya sendiri. [4]
b.      Observasi Alami adalah pencatatan data mengenai tingkah laku yang terjadi sehari-hari secara alamiah/wajar. Jadi para peneliti melakukan semua pencatatan terhadap kehidupan anak tanpa mengubah suasana atau mengontrolnya. Misalnya: observasi yang dilakukan terhadap kehidupan anak dari jam sekian hingga sekian, dan mencatat apa saja yang dilakukan.
c.       Observasi Terkontrol, dilakukan bilamana lingkungan tempat anak berada diubah sedemikian rupa sesuai dengan tujuan peneliti, sehingga bermacam- macam reaksi tingkah laku anak diharapkan akan timbul. Misalnya seorang anak yang ingin diketahuai reaksi dan sikapnya terhadap lingkungan pergaulanya, akan diobservasi pada lingkungan sosial yang sudah direncanaka.
Demikian juga untuk mengetahui sebab-sebab seorang anak yang agresif, ia dimasukkan kedalam ruangan main yang sudah disusun sedemikian rupa (misalnya ruangan yang ada bermacam boneka atau mainan) sehingga reaksi-reaksi dan perubahan-perubahan yang akan diperlihatkan anak timbul karena rangsangan khusus dari lingkunganya. Dengan demikian dalam observasi terkontrol ini dilakukan manipulasi terhadap tingkah laku tertentu. Observasi yang terkontrol ini bisa dilakukan terhadap sekelompok anak yang sama umurnya atau sama jenis kelaminya dan pada waktu tertentu.
Kedua jenis observasi ini bisa dilakukan dengan alat-alat modern serta dengan kuantifikasi secara statistic dan pengolahan-pengolahan dengan computer. Jenis observasi yang kedua dianggap lebih objektif dan hasilnya lebih akurat dari pada yang pertama. Karena itu observasi terkontrol dapat dilakukan untuk tujuan-tujuan experimental dengan pendekatan dan metode yang sesuai dengan lapangan psikologi experimental. Misalnya untuk menyelidiki timbulnya phobia anak-anak terhadap anjing dapat dilakukan dengan observasi terkontrol dan dengan metode-metode yang ditinjau dari sudut experimental, seperti dengan membagi sekelompok anak sebagai kelompok pengontrol.[5]
4.      Metode Riwayat Hidup atau klinis (the case history or clinical)
Suatu studi melalui riwayat hidup yang penerapannya terbatas untuk memecahkan masalah yang dihadapi individu. Tujuan metode ini adalah diagnosis.Metode ini disamping mempunyai keuntungan juga memiliki kelemahan yaitu bahwa metode ini kadang-kadang bersifat subjektif, dalam arti menurut pandangan yang membuat biografi itu. misalnya apabila orang yang membuat biografi itu sepaham, maka sudah barang tentu orang dalam membuat biografi akan dipengaruhi sudut pandangnya, lebih-lebih dalam pembuatan otobiografi (biografi diri sendiri).[6]

5.      Metode Analisis Karya
      Merupakan suatu metode penyelidikan dengan mengadakan analisis dari hasil karya.
Misalnya: gambar-gambar, karangan-karangan yang telah dibuat, karya-karya ini merupakan pencetusan dari keadaan jiwa seseorang. Dalam hal ini termasuk juga buku harian seseorang.

6.      Metode Tes (test method)
Instrument penelitian yang penting dalam psikologi, tes digunakan untuk mengukur semua jenis kemampuan.[7]
Tes merupakan instrumen penelitian yang penting dalam psikologi kontemporer, yang digunakan untuk mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap dan hasil kerja.

7.      Metode cross-cultural
Pendekatan cross-cultural adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Belakangan, model ini banyak di gunakan untuk mengetahui perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan perkembangan anak pada beberapa latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, baik melalui percobaan, maupun tes pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pengumpulan data lainnya untuk diolah dan dianalisa persamaan dan perbadaan.  Misalnya : ingin mengetahui tentang besar kecilnya pengaruh dari faktor sosial, ekonomi, pola pengasuhan dan gaya hidup terhadap ciri kepribadian dan perkembangan kognitif.[8]

8.      Metode Kuesioner
Kuesioner atau sering pula disebut angket merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subjek dari penyelidikan tersebut.
Dengan angket orang akan dapat memperoleh fakta ataupun opini. Pertanyaan dalam angket tergantung kepada maksud serta tujuan yang ingin dicapai. Hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap materi serta bentuk pertanyaan angket itu. pada garis besarnya angket terdiri dari dua bagian yang besar, yaitu:
a)      Bagian yang mengandung data identitas
b)      Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan yang ingin memperoleh jawaban.

9.      Metode Interview
Interview merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan diberikan secara tertulis, maka pada interview pertanyaan-pertanyaan diberikan secara lisan. Karena itu antara interview dan angket terdapat terdapat hal-hal yang sama di samping adanya perbedaan-perbedaan. Baik angket maupun interview kedua-duanya menggunakan pertanyaan-pertanyaan, tetapi berbeda dalam penyajianya.



10.  Metode statistik
Pada umumnya metode statistik digunakan untuk mengadakan penganalisisan terhadap materi atau data yang telah dikumpulkan dalam suatu penyelidikan.
Kata statistik telah digunakan cara-cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyususn, meringkas, dan menyajikan data penyelidikan. Lebih lanjut statistik merupakan cara untuk mengolah data tersebut dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data tersebut.[9]
























D.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode-metode psikologi perkembangan, yakni:
1.      Metode Eksperiment
2.      Metode Perkembangan
a.       Metode longitudional
b.      Metode cross-sectional
3.      Metode Observasi
a.       Observasi Sekilas
b.      Observasi Alami
c.       Observasi Terkontrol
4.      Metode Riwayat Hidup atau klinis
5.      Metode Analisis Karya
6.      Metode Tes
7.      Metode Cross-cultural
8.      Metode Kuesioner
9.      Metode Interview
10.  Metode Statistik









DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi Offset, Yogyakarta, 2002
Desmita, Psikologi Perkembangan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006
Muzdalifah M Rahman, Psikologi Perkembangan, Kudus, STAIN Kudus Press, Kudus, 2009
Muzdalifah M Rahman, Psikologi Perkembangan, Nora Media Enterprise 2011
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011




[1]Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi Offset, Yogyakarta, 2002, hlm 20
[2] Muzdalifah M Rahman. Psikologi. Kudus.STAIN Kudus Press. Kudus. 2009. hlm. 29-31
[3] Muzdalifah M Rahman, 2011, Psikologi Perkembangan, Nora Media Enterprise hlm 9
[4] Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011, hlm. 26
[5] Desmita, Psikologi Perkembangan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hlm. 60
[6] Yudrik Jahja, Op. Cit, hlm. 26
[7] Bimo walgito, Op. Cit, hlm, 20-29.
[8] Desmita, Op. Cit, hlm 60
[9] Bimo walgito, Op. Cit, hlm, 20-29.

No comments:

Post a Comment