Tuesday, March 1, 2016

makalah peran guru


A.    Latar Belakang Masalah
Mengajar dapat membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekpresikan dirinya, dan cara-cara belajar. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau rancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu sistem pembelajaran yakni adanya seorang guru. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian. Sebab orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai seorang guru. Apalagi guru yang profesional harus menguasai pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu dan pengetahuan lainnya yang perlu di bina dan dikembangkan. Oleh sebab itu guru guru berperan sebagai figur seorang pemimpin yang dapat membentuk jiwa dan watak peserta didiknya.
Sesungguhnya guru mempunyai tugas yang sangat besar, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, itu semua harus disertai bentuk tanggung jawab dan pengabdian secara penuh.

B.     Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai peran guru?
2. Apa saja tugas guru?
3. Jelaskan mengenai tanggung jawab guru!


C.    Pembahasan
C.1 Peran Guru
1.      Peran guru dalam pembelajaran.
Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Peranan guru meliputi banyak hal yaitu guru dapat berperan sebagai, pengajar, pemimipin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan belajar, perencana pembelajaran, supervisor, motivator, dan sebagai evaluator.[1]
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara kesuluruhan seorang guru sebagai pemegang peranan utama, dan proses pembelajaran mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik  antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.
Peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa.[2]
Peran guru dalam pengajaran sebagai berikut:
1.      Sumber informasi (narasumber) bagi siswa.
2.    Motivasi bagi siswa untuk belajar.
3.    Penyediaan materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa.
4.    Pembimbing, kegiatan belajar siswa (konselor).[3]
5.     Guru sebagai perancang pembelajaran (Designer of Intruction).
Guru harus berperan aktif dalam merencanakan proses belajar mengajar tersebut dengan memperhatikan berbagai komponen dalam sistem pembelajaran meliputi:
a.         Membuat dan merumuskan program pembelajaran.
b.        Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif, sistematis, dan fungsional efekif.
c.         Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondsi siswa.
d.        Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dalam pengajaran.
e.         Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan memperhatikan relevansi (seperti juga materi), yang efektif dan efisien, kesesuaian dengan metodde, serta pertimbangan praktis.
6.      Guru sebagai pengelola pembelajaran (Manager of Intruction).
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunkan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Selain itu, guru juga berperan dalam membimbing pengalaman sehari-hari kearah pengenalan tingkah laku dan kepribadiannya siswa itu sendiri. Sebagai manajer, guru hendaknya mampu menggunakan pengetahuan dengan teori belajar mengajar dari teori perkembangan hingga memungkinkan untuk menciptakan situasi belajar yang baik dengan mengendalikan pelaksaan pengajaran dan encapaian tujuan.
7.      Guru sebagai pengarah pembelajaran.
Hendaknya guru senantiasa berusaha menimbulkan. Memlihara, dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Dalam hubungan ini, guru mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Hal-hal yang dapat dikerjakan guru dalam memberikan motivasi adlah sebagai berikut:
-          Membangkitkan semangat siswa untuk belajar
-          Menjalankan secara nyata apa yang dapat dilakuakan pada akhir pengajaran
-          Memberikan penghargaan terhadap prestasi yang dicapai oleh siswa hingga dapat merangsang pencapaian prestasi yang lebih baik di kemudian hari
-          Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8.      Guru sebagai evaluator (evaluator of student learning)
Tujuan utama penilaian adalah untuk melihat tingkat keberhasilan, efektivitas, dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Selain itu, untuk mengetahui kedudukan peserta dalam kelas atau kelompoknya. Dalam fugsinya sebagai penilaian hasil belajar peserta didik, guru hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai peserta didik dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini akan menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran. Umpan balik akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian, proses pembelajaran akan terus menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal.
9.      Guru sebagai konselor
Guru diharapkan dapat merespon segala masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dipersiapkan agar dapat:
a.        menolong peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul antara peserta didik dengan orang tuanya.
b.      memperoleh keahlian dalam membina hubungan yang manusiawi dan dapat mempersiapkan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan bermacam-macam sifat manusia.[4]
10.  Guru sebagai pelaksana kurikulum
Keberhasilan dari suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat bergantung pada factor kemampuan yang dimiliki guru. Artinya, guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang dalam suatu kurikulum resmi, dan meskipun suatu kurikulum yang telah dirancang itu bagus, namun berhasil atau gagalnya kurikulum tersebut pada akhirnya terletak di tangan pribadi guru. Beberapa hal-hal yang terkait tersebut adalah antara lain:
a.       Guru adalah pelaksana langsung dari kurikulum di suatu lembaga pendidikan dan kelas.
b.      Guru harus bisa mengembangkan kurikulum pada tingkat pembelajaran. Karena itu ia harus menganalisis tujuan berdasarkan apa yang tertuang dalam kurikulum resmi, mengembangkan alat evaluasi berdasarkan tujuan, merumuskan bahan yang sesuai dengan isi kurikulum, dan merumuskan bentuk kegiatan belajar yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam melaksanakan apa yang telah diprogramkan. Sedangkan peranan guru dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum secara aktif adalah sebagai berikut:
1)      Dalam perencanaan kurikulum
2)      Dalam pelaksanaan di lapangan
3)      Dalam proses penilaian
4)      Pengadministrasian
5)      Perubahan kurikulum
2.      Peran guru dalam pengadministrasian
a.       Pengambilan inisiatif, pengarah, penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan,
b.      Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat.
c.       Orang yang ahli dalam mata pelajaran.
d.      Penegak disiplin.
e.       Pelaksana administrasi pendidikan.
f.       Pemimipin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru.
g.      Penerjemah kepada masyarakat.
3.      Peran guru secara pribadi
Dilihat dari segi dirinya sendiri (self oriented) seorang guru harus berperan sebagai berikut:
a.       Petugas sosial
b.      Pelajar dan ilmuwan
c.       Orang tua
d.      Pencari teladan
e.       Pencari keamanan.
4.      Peran guru sebagai psikologis
Peran guru sebagai psikologis, guru dipandang sebagai berikut:
a.    Ahli psikologi pendidikan
b.   Seniman dalam hubungan antar manusia.
c.    Pembentuk kelompok sebagai jalan atau alat dalam pendidikan
d.   Catalytic agent yaitu orang yang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan pembaharuan.
e.    Petugas kesehatan mental
5.      Peran guru berkaitan dengan kompetensi guru.
a.       Guru melakukan diagnosis terhadap perilaku awal siswa.
b.      Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c.       Guru melaksanakan proses pembelajaran.[5]
Sementara Sudirman dalam buku Interaksi dan Motivasi Mengajar (1986) juga mengklasifikasikan peran guru, antara lain:
1.      Informator (sumber informasi)
2.      Organisator ( pengelola kegiatan belajar mengajar)
3.      Motivator (pemberi dorongan semangat kepada para peserta didiknya)
4.      Director (pengarah kegiatan belajar peserta didik)
5.      Inisiator (pencetus ide-ide dalam proses pembelajaran)
6.      Trasmiter (penyebar kebijaksaan pendidikan)
7.      Fasilitator (memberi kemudahan dalam belajar)
8.      Mediator (penengah dalam kegiatan pembelajaran).[6]

C.2 Tugas Guru
Tugas guru sesungguhnya sangatlah berat dan rumit, karena menyangkut nasib dan masa depan generasi manusia. Pertama, tugas profesi, guru harus melakukan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan. Perilaku guru akan sangat berpengaruh pada kepribadian anak, karena konsep guru adalah sosok manusia yang harus “digugu dan ditiru”, sehingga sikap seorang guru harus memiliki sikap keteladanan. Tugas guru adalah memberikan pengajaran kepada peserta didik karena itu guru dituntut untuk terampil dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan sosok manusia akademis yang memiliki intelektual yang memadai, sehingga guru harus memberikan dan menjawab kebutuhan siswa dalam menjalankan studinya.
Kedua, tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah merupakan perwujudan dari tuntutan bahwa seorang guru harus mampu menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua terhadap siswanya. Guru harus tetap menunjukkan wibawa, tapi tidak membuat siswa takut karena wibawanya.
Ketiga, tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, tugas ini merupakan konsekuansi guru sebagai warga Negara yang baik turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan Negara sesuai UUD 1945 dan GBHN.[7]
Guru memiliki banyak tugas baik yang terikat oleh dinas maupun diluar dinas dalam bentuk pengabdian. Apabila dikelompokkan terdapat 3 jenis guru, yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.
1)      Guru merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang di luar bidang kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
2)      Tugas guru dalam mengembangkan kemanusiaan disekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.
3)      Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru di harapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Tugas dan peran guru tidaklah terbatas di dalam masyarakat bahkan guru pada hakikatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran  yang terpenting dalam membentuk gerak maju kehidupan bangsa. Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya semakin terjamin tercipta dan terbinanya kesiapan. Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid diruang-ruang kelas tetapi juga diperlukan dimasyarakat di lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapi dalam masyarakat.[8]

C.3 Tanggung Jawab Guru
Peranan professional guru modern maka sudah barang tentu menimbulkan atau menambah tanggung jawab guru menjadi lebih besar. Tanggung jawab itu adalah sebagai berikut:
1)      Tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntun murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Guru harus membimbing murid agar mereka memperleh keterampilan-keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan-kebiasaan yang baik dan perkembangan sikap yang serasi. Oleh karena itu guru harus melakukan banyak hal agar pengajarannya berhasil, antara lain sebagai berikut:
a.       Mempelajari setiap murid di kelasnya.
b.      Memelihara hubungan pribadi seerat mungkin dengan murid.
c.       Merencanakan, menyrdiakan dan menilai bahan-bahan belajar yang akan dan yang telah diberikan.
d.      Memilih dan menggunakan  metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak di capai, kebutuhan dan kemampuan murid dan dengan bahan-bahan yang hendak diberikan dan lain sebagainya.
2)      Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak, dan jasmaniyah).
Memberikan pengetahuan kepada murid kiranya bukan pekerjaan yang sulit. Tetapi membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter) sudah pasti bukan pekerjaan yang mudah. Mengembangkan watak dan kepribadiannya, sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap, cita-cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggung jawab, ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas dasar nilai-nilai moral yang tinggi, semuanya menjadi tanggung jawab guru. Agar aspek-aspek kepribadian ini dapat berkembang maka guru perlu menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengalami, menghayati situasi-situasi yang hidup dan nyata. Selain dari itu kepribadian, watak dan tingkah laku guru sendiri akan menjadi contoh konkret bagi murid.
Murid-murid menjadikan guru sebagai model dan mereka menirunya melalui pergaulan sehari-hari dengan guru. Bimbingan guru agar mereka mampu melakukan apresiasi terhadap watak dan tingkah laku teman-temannya perlu juga diberikan sehingga pembinaan watak seperti yang kita harapkan tercapai dengan baik.
3)      Memberikan Bimbingan kepada Murid
Bimbingan kepada murid agar mereka mampu mengenal dirinya sendiri sendiri, memecahkan masalahnya sendiri mampu menghadap kenyataan dan memiliki stamina emosinal yang baik, sangat diperlukan. Mereka perlu dibimbing kearah terciptanya hubungan pribadi yang baik dengan temannya dimana perbuatan dan perkataan guru dapat menjadi  contoh yang hidup. Guru perlu menghormati pribadi anak, supaya mereka menjadi pribadi yang mengetahui akan hak-hak orang lain. Kebiasaan, sikap, dan apresiasinya harus dikembangkan hingga pada waktunya mereka menjadi manusia yang mengerti akan hak dan tanggung jawab  sebagai anggota masyarakat yang berdiri sendiri.  Karena itu harus memahami benar tentang masalah bimbingan belajar, bimbingan pendidikan, bimbingan pribadi dan terampil dalam memberikan penyuluhan dengan tepat.
4)      Melakukan diaognosis atas kesulitan-kesulitan atas kemajuan belajar.
Guru bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan siswa. Juga bertanggung jawab atas mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar dan kemajuan belajar serta melakukan diagnosis  dengan cermat terhadap kesulitan dan kebutuhan siswa. Karena itu harus mampu menyusun tes yang objektif  menggunakannya secara intelegen, melakukan observasi secara kritis serta melaksanakan usaha-usaha perbaikan sehingga siswa mampu menghadapi masalah-masalah sendiri dan tercapainya perkembangan pribadi yang seimbang.
5)      Menyelenggarakan penelitian
Sebagai seorang siswa yang bergerak dalam bidang keilmuan dan  pendidikan maka ia harus senantiasa memperbaiki cara bekerjanya. Tidak cukup sekedar melaksanakan pekerjaan rutin saja, melainkan harus juga berusaha menghimpun banyak data melalui penelitian yang kontinu dan intensif. Bagi seorang guru, keahlian dalam pekerjaan penelitian merupakan tanggung jawab professional sebagai mana halnya para dokter, insinyur dan sebagainya.
6)      Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan pancasila.
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang mendasari semua sendi-sendi hidup dan kehidupan nasional, baik individu maupun masyarakat kecil sampai dengan kelompok sosial yang terbesar temasuk sekolah. Pendidikan bertujuan membentuk manusia pancasila yang sejati, yang berarti melalui pendidikan diantaranya sekolah kita berusaha semaksimal mungkin agar tujuan itu tecapai. Untuk manusia yang seperti kita tau maka sudah barang tentu suasana belajar diorganisasi sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa mengembangkan sikap, watak, moral dan perilaku yang Pancasilais.
            Factor penentu lainnya adalah kepribadian guru sendiri. Guru tak mungkin mendidik siswa menjadi manusia pancasilais. Jikalau guru sendiri tidak memiliki kepribadian pancasila. Kepribadian guru adalah menjadi contoh atau model bagi siswa.
7)      Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia.
Guru bertanggung jawab untuk mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik . pengertian yang baik ialah antara lain memiliki rasa kesatuan dan kesatuan sebagai bangsa, perasaan demikian dapat tercipta apabila para siswa saling menghargai, mengenal daerah, adat istiadat, seni budaya, sikap, hubungan social, keyakianan, kepercayaan, peninggalan-peninggalan historis setempat, keinginan dan minat dari daerah-daerah lainnya diseluruh Nusantara. Dengan pengenalan, pemahaman yang cermat maka akan tumbuh rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka akan menghormati, menjunjung tinggi, bersimpati, serta toleransi terhadap masyarakat dari daerah lainnya. Guru juga berusaha mencegah gejala atau tindakan yang cenderung bersifat kedaerahan atau kesukuan yang kemungkinan timbulnya kecenderungan perpecahan dan pertentangan dan rasa antipasti, hal-hal ini akan merusak pertumbuhan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Guru harus pula bertanggung jawab mengembangkan kesadaran internasional dalam diri siswa. Siswa perlu menyadari bahwa persahabatan antar bangsa sangat diperlukan guna memupuk perdamaian dunia.
8)      Turut menyukseskan pembangunan
Pembangunan adalah cara yang paling tepat guna membawa masyarakat kearah kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Pada garis besarnya, pembangunan itu meliputi pembangunan dalam bidang mental, spiritual dan bidang fisik materil. Turut serta dalam kegiatan-kegiatan pembangunan yang sedang berlangsung di dalam masyarakat termasuk tanggung jawab guru yang efektif.
9)      Tanggung jawab meningkatkan peranan professional guru
Tanpa adanya kecakapan yang maksimal yang dimiliki oleh guru maka kiranya sulit bagi guru tersebut mengemban dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya. Peningkatan kemampuan itu meliputi kemampuan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas di dalam sekolah dan kemampuan yang diperlukan untuk merealisasikan tanggung jawabnya di luar sekolah.  Kemampuan-kemampuan itu harus di pupuk dalam diri pribadi guru sejak ia mengikuti pendidikan guru sampai ia bekerja. (yu ida)[9]
Adapun pendapat lain tentang tugas dan tanggung jawab guru antara lain
a.       Mampu menjabarkan bahan pembelajaran ke dalam berbagai bentuk cara penyampaian.
b.      Mampu merumuskan tujuan pembelajaran kognitif tingkat tinggi, seperti analisis, sintesis, dan evaluasi. Melalui tujuan tersebut maka kegiatan belajar peserta didik akan lebih aktif dan komprehensif.
c.       Menguasai berbagai cara belajar yang efektif sesuai dengan tipe dan gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik secara individual.
d.      Memiliki sikap yang positif terhadap tugas profesinya, mata pelajaran yang dibinanya sehingga selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.
e.       Terampil dalam membuat alat peraga pembelajaran sederhana sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan mata pelajaran yang dibinanya serta penggunaannya dalam proses pembelajaran.
f.       Terampil dalam menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat, sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal.
g.      Terampil dalam melakukan interaksi dengan para peserta didik, dengan mempertimbangkan tujuan dan materi pelajaran, kondisi peserta didik, suasana belajar, jumlah peserta didik, waktu yang tersedia, dan factor yang berkenaan dengan diri guru itu sendiri.
h.      Memahami sifat dan karakteristik peserta didik, tertama kemampuan belajarnya, cara dan kebiasaan belajar, minat terhadap pelajaran, motivasi untuk belajar, dan hasil belajar yang telah dicapai.
i.        Terampil dalam menggunakan sumber-sumber belajar yang ada sebagai bahan ataupun media belajar bagi peserta didik dalam proses pembelajaran
j.        Terampil dalam mengelola kelas atau memimpin peserta didik dalam belajar sehingga suasana belajar menjadi menarik dan menyenangkan.[10]
D.    Analisa Pemakalah
Guru adalah pelaksana pendidikan yang mengemban peran, tugas, dan tanggung jawab yang sangat besar. Membimbing, menasihati, mendidik, membentuk mainset (pemikiran) anak didik, mengenalkan tingkah laku dan kepribadian  sebagai pendidik, artinya guru menjadi panutan, Uswatun hasanah, idola bagi pserta didiknya, memiliki standar kualitas pribadi punya tanggung jawab, berwibawa, mandiri, dan disiplin. Selain itu guru bertanggung jawab atas kemajuan, kecerdasan, dan kejayaan anak bangsa. Kehadiran seorang guru adalah awal keberhasilan seorang pribadi, kelompok, bangsa dan negara hingga didunia dan akhirat.
E.     Simpulan
1.      Peran guru.
a.       Peran guru dalam pembelajaran, Guru sebagai pengelola pembelajaran (Manager of Intruction), Guru sebagai pengarah pembelajaran, Guru sebagai evaluator (evaluator of student learning).
b.      Guru sebagai konselor, Guru sebagai pelaksana kurikulum.
c.       Peran guru dalam pengadministrasian, Peran guru secara pribadi, Peran guru sebagai psikologis, Peran guru sebagai psikologis.
d.      Peran guru berkaitan dengan kompetensi guru.
2.      Tugas guru dalam bidang profesi yakni, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.
3.      Tanggung jawab guru yang terpenting adalah:
a.       merencanakan dan menuntun murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan, Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak, dan jasmaniyah), Memberikan Bimbingan kepada Murid.
b.      Melakukan diaognosis atas kesulitan-kesulitan atas kemajuan belajar, Menyelenggarakan penelitian, Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan pancasila.
c.       Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia, Turut menyukseskan pembangunan.
d.      Tanggung jawab meningkatkan peranan professional guru.
F.     Daftar Pustaka
Hamzah B. Uno. 2010. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosda Karya, Bandung.
Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rusman. 2013. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi 2, PT Grafindo Persada, Jakarta.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Ciputat Press.
Zainal Asril. 2013. Micro Teaching disertai dengan pedoman ringkasan lapangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


[1] Rusman, Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi 2, PT Grafindo Persada, Jakarta. 2013.hlm. 58.
[2] Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2005. hlm. 4.
[3] Ahmad Sabri. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Ciputat Press.2005. hlm.107.
[4] Zainal Asril, Micro Teaching disertai dengan pedoman ringkasan lapangan, PT Raja Grafindo Persada,  Jakarta. 2013.hlm.  9-12.
[5] Rusman, Ibid,. hlm. 65.
[6]Zainal Asril, Op, Cit., hlm.19.
[7] Rusman, Op,Cit,. hlm. 73-74.
[8]Zainal Asril, Op.Cit., hlm. 15.
[9] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,  PT Bumi Aksara, Jakarta. 2005.  hlm. 127-133.
[10] Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta. 2010. hlm .22-28.
<

No comments:

Post a Comment