Thursday, March 17, 2016

makalah data statistik


BAB I

PENDAHULUAN



Data dan statistik mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu, keduanya juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari, dengan bidang ilmu pengetahuan, baik yang eksakta, sosial, ekonomi, bisnis dan lain-lain. Data dan statistik serta fungsi keduanya, banyak memberikan kegunaan yang sangat tidak ternilai bagi manusia, bagi kita semua.
Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang, masalah apa yang sedang dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah tersebut, serta bagaimana cara pemecahannya. Dengan data, kita dapat meramal atau memperkirakan, apa yang kira-kira bakal terjadi di masa mendatang. Dengan data, kita pun bisa membuat perencanaan, peramalan, mengontrol pelaksanaan, mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan sebagainya. Dengan adanya data, kita dapat banyak mengetahui tentang berbagai hal. Dengan data, kita bisa mengambil keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan perusahaan, dan sebagainya.Pendeknya, fungsi dan manfaat data sangat penting dan banyak sekali. Sering kali, akan berbahaya jika kita mengambil kesimpulan dan keputusan tanpa didukung oleh data. Orang bilang “Speak with data”, berbicaralah dengan data agar objektif dan lebih akurat.

Berdasarkanuraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.2.1        Apakah yang dimaksud dengan data statistik?
1.2.2        Bagaimanakah sifat data statistik?
1.2.3        Bagaimanakah penggolongan data statistik?
1.2.4        Bagaimanakah teknik pengumpulan data statistik?


Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1.3.1        Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan data statistik.
1.3.2        Untuk mengetahui bagaimanakahsifat data statistik.
1.3.3        Untuk mengetahui bagaimanakah penggolongan data statistik.
1.3.4        Untuk mengetahui bagaimanakah teknik pengumpulan data statistik.



























2.1 DefinisiData Statistik

Menurut Sudjana dalam bukunya yang berjudul Metoda Statistika menjelaskan bahwa keterangan atau ilustrasi mengenai suatau hal bisa berbentuk kategori,misalnya: rusak , senang, gagal, baik, puas, berhasil, dan sebagainya, atau bisa berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau lengkapnya data statistik.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif , harganya berubah ubah atau bersifat variable. Dari nilainya , dikenal dua golongan data kuantitatif ialah data dengan variabel diskrit atau singkatnya data diskrit dan data dengan variabel kontinu atau singkatnya data kontinu.
            Hasil menghitung atau membilang merupakan data diskrit sedangkan hasil pengkuran merupakan data kontinu.
            Data yang bukan kuantitatif disebut data kualitatif. Ini tiada lain daripada data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas obyek yang dipelajari. Golongan ini dikenal pula dengan nama atribut misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil, dsb.
            Menurut sumbernya kita mengenal data intern dan data ekstern. Pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang digudang, hasil penjualan dan lain-lain aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan itu. Data yang diperoleh demikian merupakan data intern. Dalam berbagai situasi, untuk perbandingan misalnya, diperlukan data dari sumber lain diluar perusahaan tadi. Data demikian merupakan data ekstern.
            Data ekstern dibagi menjadi data ekstern primer atau disingkat: data primer, dan data ekstern sekunder atau disingkat: data sekunder
            Data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan apapun dikenal dengan nama data mentah.



2.2Sifat Data Statistik

Data statistik adalah data yang berwujud angka. Sebagai data angka,data statistik memiliki beberapa sifat tertentu yaitu:
1.      Data statistik memiliki nilai relatif atau nilai semu.
2.      Data statistik memiliki nilai nyata atau nilai sebenarnya.
3.      Data statistik memiliki batas bawah relatif, batas atas relatif batas bawah nyata dan batas atas nyata.
4.      Data statistik yang berbentuk data kelompokan memiliki nilai tengah atau titik tengah (midpoint).
5.      Data statistik sebagai data angka, dalam proses penghitungannya tidak menggunakan sistem desimal (sistem perpuluhan).
6.      Data statistik sebagai data angka dalam proses penghitungan menggunakan sistem pembulatan angka tertentu

Data statistik dapat digolongkan menjadi:

2.3.1 Menurut Sifat

1.      Data Kualitatif
Data kualitatif adalah yang berbentuk kategori atau atribut.
Contoh:
-          Harga emas hari ini mengalami kenaikan
-          Sebagian dari produksi barang "A" pada perusahaan “x” rusak
2.      Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Contoh:
-          Luas bangunan hotel itu adalah 5700 m
-          Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm
-          Banyak perguruan tinggj di kota "B" ada 4 buah



Data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu
a.       Data diskrit
Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.
Contoh:
-          Banyak kursi yang diruangan ini ada 75 buah
-          Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 110 orang
-          Banyak anak pada keluarga Ali ada 3 orang
b.      Data Kontinu
Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contoh:
-          Panjang benda itu adalah 15 cm
-          Jarak antara kota Bandung dengan kota Cirebon adalah 130 cm
-          Berat badan Adi adalah 58 kg

1.      Data Intern
Data intern adalah data yang diperoleh dari dalam objek penelitian itu sendiri.
Contoh: pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaanya sendiri, misalnya keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi pabriknya, dll, sesuai dengan kativitas yang terjadi di dalam perusahaan itu.
2.      Data Ekstern
Data ekstern adalah data yang diperoleh dari luar objek penelitian sebagai bahan pembanding.
Contoh: kondisi lingkungan dari suatu perusahaan, letak geografis perusahaan, dll

Data ekstern dibagi menjadi dua bagian, yaitu
a.       Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung dari objeknya.
Contoh:
- Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui jumlah penduduk Indonesia, maka BPS mengirimkan petugas – petugasnya untuk mendatangi secara langsung rumah tangga yang ada di Indonesia.
- Perusahaan susu “SEGAR JAYA” ingin mengetahui jumlah konsumsi susu yang diminum oleh masyarakat di Kelurahan Kejaksaan, maka petugas dari perusahaan tersebut secara langsung mendatangi rumah tangga – rumah tangga yang ada di Kelurahan Kejaksaan.
b.      Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikas – publikasi,
Contoh: Misalkan seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk di sebuah kota dari tahun 1960 sampai 1970, maka orang itu dapat memperoleh di BPS.
c.       Data Mentah
Data mentah adalah data yang baru di kumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan.
Contoh: data siswa, data sekolah, data sarana sekolah

1.      Data Nominal
Data nominal yaitu data statistik yang menyusun angkanya didasarkan atas penggolongan atau klasifikasi tertentu dengan kriteria yang sangat tegas batasanya. Angkanya tidak mempunyai arti hitung. Angka yang diterapkan hanya merupakan simbol/tanda dari objek yang dianalisis.
Contoh: jenis kelamin, agama, pekerjaan, media massa, dll.
Misalkan seorang peneliti menghadapi data yang berkaitan dengan jenis kelamin (perempuan dan laki-laki). Agar peneliti dapat menggunakan statistik dalam analisisnya, dituntut untuk melakukan perubahan data tersebut menjadi bentuk angka. Jika peneliti menggunakan angka 1 sebagai simbol siswa perempuan dan angka 2 sebagai simbol siswa laki-laki, maka angka 1 dan angka 2 merupakan inisial simbol dari jenis kelaminperempuan dan laki-laki. Untk selanjutnya peneliti akan selalu berhadapan dengan angka 1 dan angka 2. Dalam hal ini angka 2 tidak berarti lebih besar dari angka 1, karena angka-angka tersebut hanya sebagai simbol atau kode saja. Sepanjang angka-angka yang digunakan oleh peneliti hanya sebagai simbol, maka angka tersebut dimasukkan sebagai kelompok data yang berskala nominal
2.      Data Ordinal
Data ordinal yaitu data statistika yang cara menyusun angkanya didasarkan atas urutan kedudukan (ranking) atau dengan golongan dengan besaran pada setiap kriteria bisa jadi tidak sama, juga memiliki tingkatan besar – kecil atau tinggi – rendahnya.
Contoh: hasil ujian suatu SMA menyatakan bahwa:
1.      Siswa A sebagai juara 1
2.      Siswa B sebagai juara 2
3.      Siswa C sebagai juara 4, dst.
3.      Data Interval
Data interval yaitu data statistika yang terdapat jarak (rentang) yang sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan dan tidak mempunyai angka 0 mutlak.
Contoh:
-          Nilai siswa mempunyai rentang 0 sampai dengan 10
-          Temperatur dalam ruangan mempunyai rentang dari 0 sampai dengan 100 derajat celsius
4.      Data Rasio
Data rasio yaitu memiliki ciri-ciri dari ketiga golongan tersebut di atas, juga memiliki nilai nol murni (absolut) dalam artian secara matematis.
Contoh:  ukuran berat, panjang/tinggi, umur,dll.
Misalkan seseorang yang mempunyai berat badan 100 kg adalah 2 kali beratnyadari orang yang mempunyai berat badan 50 kg. Jika berat suatu benda adalah 0, maka benda tersebut benar-benar tidak mempunyai berat.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik pengambilan sampel dari sebuah populasi yang menjadi sebuah objek teliti.Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu teknik atau cara mengambil sampel yang representetif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sdemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan opulasi yang sebenarnya.
Beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang lazim dilakukan adalah berikut ini:
1.      Sensus
Cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu.Sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh (complete enumenation) terhadap elemen yang menjadi objek penelitian, tanda perkecualian keuntungan menggunakan hasil yang diperoleh merupakan nilai karateristik yang sebenarnya (true value) karena sasaran penelitian mencakup keseluruhan objek yang berada dalam populasi.
Adapun kelemahannya ialah, sensus merupakan cara pengumpulan data yang memakan waktu, tenaga, biaya dan peralatan.
Contoh 7:
Misalkan Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tingi badan siswa-siswa di sekolahnya yang berjumlah 600 orang. Apabila setiap siswa diukur tinggi badannya, kemudian dicatat, maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sensus.
2.      Cara Random
Cara pengambilan sampel dengan teknik random disebut dengan random sampling, dan sampel yang diperoleh disebut sampel random. Teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara objektif karena setiap unit dalam yang menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama utnuk dipilih menjadi anggota sampel.
Random yang digunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian, ordinal, dan randomisasi dari table bilangan random.
Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu persatu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.
Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit sampling yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambik satu per satu dengan pola tetentu, misalnya diambil yang bernomor genap atau yang bernomor ganjil atau mengguanakan kelipatan lima, sepulauh, lima belas, dan sebagainya.
Cara ketiga yaitu dengan menggunakan table bilangan random.Pengguanaan tabel bilangan random untuk mencari sampel dari polpulasi dapat dilakukan sebagai berikut
a.       Berilah nomor pada semua unit yang menjadi anggota populasi. Misalnya untuk polpulasi sebesar 500, diberi nomor dari 000 sampai 500. Sampel yang akan diambil misalnya 20.
b.      Pilihlah secara  random baris dan kolom dari daftar bilangan random yang akan digunakan, misalnya baris 2 kolom 10-14. Dari baris kedua pada kolom 10-14, pilih secara berurutan ke bawah digit yang ketiga pertamanya sesuai dengan nomor populasi.
c.       Bilangan yang terambil dengan table random, adalah 414, 268, 164, 364, 243, 460, dan seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang diinginkan.
Sampling ialah cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh element yang menjadi objek penelitian. Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat atau meneliti sampelnya saja.
Kebaikan sampling ialah pekerjaan dan pengumpulan data akan dapat dilaksanakan dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan sensus.
Kelemahannya ialah jika sampel tersebut tidak bersifat representatif, maka kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai dengan kenyataan yang terdapat pada populasi.
Tidak semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya sebagian anggota populasi saja yang diteliti.Akan tetapi yang sebagian itu harus menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.Dengan demikian sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.
Contoh:
Apabila jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60 orang saja, dengan perincian:
Kelas I diambil 20 orang siswa,
Kelas II diambil 20 orang siswa,
Kelas III diambil 20 orang siswa,
Maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling.
3.      Cara strata
Penarikan secara strata ini terutama ditujukan untu yang berkelompok (memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada paada populasi dapat tewakili. Pada sampling itu, banyaknya sampel pada setiap strata itu sama.
Misalnya kiat akan meneliti penugasan siswa terhadap matematika.  30.000 siswa disebuah kabupaten, yang terdiri dari 15.000 siswa SD, 10.000 siswa SMP, dan siswa SMA, samp[el yang dibuthkan misalnya 600 orang.
Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:
Anggota sampel sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka untum siswa SD diambil 1/50 x 15.000= 300 siswa, untuk siswa SMP diambil 1/50 x 10.000 = 200 siswa, dan untuk siswa SMA diambi 1/50 x 5.000= 100 siswa.
4.      Cara Quota
Pengambialn data denga cara quota (quota sampling) didasari pada pertimbanagan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil sampel dari suatu penelitian denga cara menentukan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah, tekni sampling semacam itu disebut dengan quota sampling.
Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapaka jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
5.      Cara sistematik
Cara sistematik hampir sama dengan cara random, anmaun dilakuakan secara sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari momor anggota populasi yang dipilih secara random, berdasarakan jumlah sampel yang sudah ditetapakan sbelumnya.
Misalkan kiat menghendaki sebuah sampel yang berukuran dari 60 ari sebuah populasi yang berukuaran 600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagilah individu out menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiap kelompoknya terdiri dari 10 individu. Subpopulasi pertama beris individu bernomor 001 sampai dengan 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai dengan 020, dan seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi individu yang bernomor 591 sampai dengan 600.

 

 

 

 

 

 

 










BAB III

PENUTUP



Dari pembahasan pada bab kedua, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Data statistik merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenaranya, yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis serta sebagai sistem yang mengaturnya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan.
2.      Data statistik memiliki beberapa sifat tertentu yaitu: memiliki nilai relatif, nilai nyata, batas bawah relatif, batas atas dan batas bawah, nilai tengah, tidak menggunakan sistem desimal, penghitungan menggunakan sistem pembulatan angka tertentu.
3.      Data statistik digolongkan menjadi tiga yaitu menurut sifat, sumber, dan cara penyusunan angka.
4.      Ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu: sensus, random, strata, quota, dan sistematik

Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat menggunakan pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti tahapan yang ilmiah. Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok (relevan), denganmasalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif dan konsisten. Pengumpulan data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama. Data yang baik sangat di perlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun canggihnya suatu analisis data jika tidak di tunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat di pertanggungjawabkan.
Data statistika tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan di mengerti oleh pengambil keputusan. Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik/diagram. Ada beberapa  jenis tabel, yaitu antara lain: tabel biasa, tabel distribusi frekuensi, tabel distribusi frekuensi relatif, , tabel distribusi frekuensi kumulatif, tabel distribusi frekuensi relatif-kumulatif. Sedangkan grafik terdiri atas: grafik garis (line chart), grafik batangan (bar chart/ histogram), grafik lingkaran (pie chart), grafik gambar, dan grafik berupa peta (cartogram).
























DAFTAR PUSTAKA



Hadi, Sutrisno. 1986. Statistik 2. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM Yogyakarta.
Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito




DAFTAR ISI



HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……...……………………………………………………………………... ii





ii
 

No comments:

Post a Comment