KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi
Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya dan juga telah memberikan kita semua kesehatan jasmani maupun
rohani. Khususnya kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Statistik Pendidikan Islamhasil. Sholawat serta salam semoga tetap kita
curahkan kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW. Semoga kita semua
menjadi umatnya yang mendapatkan syafa’atnya.
Ucapan terima kasih kami berikan kepada
semua pihak terkait yang telah membantu kami, khususnya kepada dosen
pengampumata kuliah Statistik Pendidikan Islam bpk. Rohani ,atas bimbingan
beliau sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat agar
setiap pembaca bisa bertambah ilmu dan pengetahuan.
Kami minta maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan yang lebih sempurna. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua yang membacanya, khususnya bagi kami. Kurang dan lebihnya kami
ucapkan banyak terima kasih.
Semarang, 12 September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................................................I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mayoritas orang sudah tidak asing
lagi dengan yang namanya statistik. Sebagian besar dari mereka apabila ditanya
darimana awalnya dia belajar statistik? Mereka akan menjawab ketika masuk SMP
atau MTs. Jawaban mereka seperti ini itu salah. Sebenarnya kita itu sudah
dikenlkan atau mengenal statistik sudah sejak kita lahir, namun karena masih
kecil sehingga masih belum mampu untuk
berfikir dan kebanyakan dari orang tua pun tidak memberi tahu anaknya ketika
mereka sudah bisa berfikir (masuk masa sekolah dasar). Hal yang paling sederhana dan mendasar yang
berhubungan dengan ststistik misalnya ukuran berat badan dan tinggi badan saat
kita baru lahir.
Dalam kehidupan sehari-haripun kita
selalu berhubungan dengan yang namanya statistik. Misalnya kita ingin membeli
handphone, tentu saja kita sebelum membelinya kita harus melakukan penelitian,mengetahui
dan membandingkan handphone itu dengan merek yang lainnya supaya dalam kita
membeli itu tidak akan merasa kecewa. Namun untuk penelitian diatas sering kali
kita menggunakan metode penelitian secara ilmiah melainkan menggunakan hasrat,
nafsu karena suatu keinginan.
Sebetulnya hal-hal yang berkaitan
atau menyangkut dengan statistika itu sangat banyak sekali. Untuk itu didalam
makalah ini kita akan membahas masalah atau menjabarksan segala sesuatu yang berhubungan dengan yang
namanya statistik.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian singkat tentang latar
belakang diatas dapat kita ambil rumusan masalah sebagai berikut :
A.
Apa
itu statistik dan statistika?
B.
Apa
fungsi dari statistik?
C.
Apa
saja karakteristik dari statistik?
D.
Apa permasalahan-permasalahan yang terkait dalam statistika ?
E.
Apa saja klasifikasi yang terkait dengan statistik?
F.
Bagaimana kiat untuk mempelajari statistik?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Statistik dan Statistika
a.
Statistik
Secara etimologi, kata statistik berasal dari bahasa latin, yaitu status
yang mempunyai persamaan arti dengan bahasa Inggris, yaitu state. Selain
persamaan kedua bahasa tersebut, kata statistik juga mempunyai persamaan bahasa
yang lain, yaitu staat (bahasa Belanda), dan apabila di terjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia yaitu negara. Pada
awalnya, kata statistik di artikan
sebagai data (kumpulan bahan keterangan), baik sebagai data kuantitatif ( yang berbentuk angka) atau sebagai data
kualitatif (yang tidak berwujud angka), yang mempunyai arti penting dan
kegunaan yang besar bagi negara.[1]
Data
kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka atau bilangan dan bersifat
variabel (berubah-ubah). Dari segi nilainya, data kuantitatif dibagi menjadi dua golongan yaitu data dengan
variabel diskrit (data diskrit), dan data dengan variabel kontinu (data
kontinu). Contoh, daftar harga alat tulis di sebuah toko.
NO
|
NAMA BARANG
|
HARGA
|
1
|
Pensil
|
Rp.2000,00
|
2
|
Penghapus
|
Rp.1000,00
|
3
|
Bulpoin
|
Rp.2500,00
|
4
|
Buku tulis
|
Rp.3000,00
|
5
|
Penggaris
|
Rp.1500,00
|
6
|
Buku Gambar
|
Rp.3000,00
|
7
|
Spidol
|
Rp.3500,00
|
Selain data kuantitatif dalam
statistika juga dikenal dengan istilah data kualitatif (yang tidak berwujud
angka), data kualitatif merupakan data yang di kategorikan menurut lukisan
kualitas objek yang dipelajari atau diteliti. Contoh, seorang mahasiswa datang
keruangan untuk mencari nilai kepribadian. Nilai kepribadian dikatakan data
kualitatif dikarenakan hanya dinyatakan dengan kata yang disadari oleh data
kuantitatif. Maka dapat disimpulkan bahwa statistic merupakan kumpulan data
baik berupa bilangan maupun bukan bilangan yang disusun dalam tabel ataupun
diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Akan tetapi setelah perkembangan selanjutnya,
kata statistik hanya di batasi sebagai bahan keterangan yang berwujud angka
saja, sebaliknya bahan yang tidak di sebut sebagai angka tidak lagi disebut
statistik.
Seiring berjalannya waktu, kata
statistik tidak lagi dibatasi untuk
kepentingan negara saja, akan tetapi sudah di gunakan dalam keseharian untuk
mempermudah masyarakat dalam menganalisis sesuatu yang berkaitan dengan
data-data.
Didalam kamus Bahasa Inggris
terdapat kata “statistics” dan “statistic”. Kedua kata tersebut mempunyai arti
yang berbeda. Kata “statistics” yaitu ilmu statistik dan kata “statistic”
mempunyai arti ukuran yang di peroleh atau yang berasal dari sampel.[2]
Di
pelajari dari segi terminologi, istilah statistik terdapat berbagai pengertian[3].
Pertama, statistik yaitu kumpulan
bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan. Dengan istilah lain,
statisktik adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukan keterangan
mengenai cabang kegiatan hidup tertentu. Contoh: statistik penduduk, statistik
pertanian, statistik perdagangan dan sebagainya. Statistik penduduk misalnya,
kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka yang berkaitan dengan
kependudukan, angka perpindahan penduduk, kelahiran dan lain sebagainya. Dalam
istilah statistik pendidikan, terkandung pengertian kumpulan bahan keterangan
yang berhubungan dengan pendidikan, misalnya kumpulan bahan keterangan mengenai
jumlah siswa, kumpulan bahan keterangan mengenai hasil belajar yang di capai
oleh anak didik.
Dengan demikian, istilah statistik
dengan pengertian sebagai data kuantitatif atau dapat juga di sebut dengan data
statistik, adalah data angka yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan,
peristiwa, atau gejala-gejala tertentu.
Kedua, istilah statistik juga sering
diberi pengertian sebagai kegiatan perstatistikan atau kegiatan penstatistikan.
Hal tersebut sesuai dengan undang-undang No.7 Tahun 1960, kegiatan statistik
mencakup 4 hal, yaitu: (1) pengumpulan data (data collecting atau collection of
data), (2) penyusunan data (summarizing), (3) pengumuman dan laporan data
(tabulation and report), (4) analisa data (data analyzing atau analisis of
data).
Ketiga, istilah statistik juga
dimaksudkan dengan metode statistik, yaitu: cara-cara tertentu yang perlu di
tempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, mengatur, menyajikan, menganalisa
dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa
angka, sehingga keterangan yang berupa angka tersebut dapat menjelaskan atau
memberikan pengertian dan makna tertentu. Dengan kata lain, statistik dipakai
untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai suatu hal
yang bertujuan untuk dapat memberikan pengertian dan makna tertentu.
Contoh, kita telah mengenal
kata-kata persen dan rata-rata. Jika di teliti 20 pegawai dan dicatat gajinya
setiap bulan lalu dihitung rata-ratanya, misalnya Rp 900.500,00, maka rata-rata
Rp 900.500,00 ini dinamakan statistik. Sama halnya dengan keduapuluh pegawai
itu ada 40% yang gajinya setiap bulan kurang dari Rp 600.000,00, maka nilai 40%
ini dinamakan statistik. Selain persen dan rata-rata sebagai statistik masih
banyak pula ukuran-ukuran lain yang merupakan statistik.
Keempat,
statistik juga diberikan pengertian sebagai Ilmu Statistik, yaitu ilmu
pengetahuan yang mempelajari dan memperkembangkan secara ilmiah tahap-tahap
yang ada dalam kegiatan statistik. Dengan kata lain, ilmu statistik adalah ilmu
pengetahuan yang membahas (mempelajari) dan memperkembangkan prinsip-prinsip,
metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau di pergunakan dalam rangka: (1)
pengumpulan data angka, (2) penyusunan ataau pengaturan data angka, (3)
penyajian atau penggambaran terhadap data angka, (4) penganalisaan terhadap
data angka, (5) penarikan kesimpulan, pembuatan perkiraan, serta pembuatan
perkiraan secara ilmiah atas dasar kumpulan data angka tersebut.
b.
Statistika
Dari
hasil penelitian, riset maupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun
berbentuk laporan, sering diminta atau diinginkan suatu uraian, penjelasan atau
kesimpulan tentang persoalan yang telah diteliti. Sebelum kesimpulan di buat,
keterangan atau data yang telah terkumpul terlebih dahulu dipelajari,
dianalisis atau diolah, dan berdasarkan pengolahan inilah baru kesimpulan di
buat. Tentulah mudah di mengerti bahwa pengumpulan data atau keterangan,
pengolahan dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan dengan baik, cermat, teliti, hati-hati, mengikuti
cara-cara dan teori yang benar dan dapat
di pertanggung jawabkan.
Berdasarkan
keterangan di atas statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan
kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.[4]
Maka
dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup statistika lebih
luas daripada statistic, atau dapat diibaratkan dengan sebuah komputer, suatu
keutuhan komputer merupakan statistika sedangkan alat-alat penyusun dari
komputer (LCD, mouse, CPU, keyboard dll) merupakan statistic.
2.2 Fungsi Statistik
Menurut Budiyuwono (1987), fungsi-fungsi dari statistik adalah
sebagai berikut :[5]
a.
Statistik
menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa adanya statistik data menjadi
kabur dan tidak jelas.
Contoh:
Beberapa mahasiswa dari lima puluh mahasiswa yang menempuh ujian statistik
pendidikan I dinyatakan tidak lulus. Data seperti ini tidak jelas, maka untuk
membuatnya agar lebih jelas pernyataannya dapat diubah. Dua puluh mahasiswa
dari lima puluh mahasiswa yang menempuh ujian statistik pendidikan I tinyatakan
tidak lulus.
b.
Statistik
dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti.
Data yyang kompleks dapat disederhanakan dalam bentuk tabel, grafik, maupun
diagram atau dalam bentuk lain, seperti rata-rata, presentase, atau koefisien-koefisien
sehingga mudah dimengerti.
c.
Statistik
merupakan teknik untuk membuat perbandingan dengan menyederhanakan data dalam
bentuk rata-rata ataupun presentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya
dapat dikelompokkan dengan mudah.
d.
Statistik
berfungsi untuk memperluas pengalaman bagi setiap individu. Pengalaman
individual sangat terbatas pada apa yang dilihat dan apa yang dapat diteliti,
yang merupakan bagian kecil dari tata kehidupan sosial. Pengetahuan individual
dapat diperluas dengan mempelajari kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data
penilaian.
e.
Statistik
dapat mengukur besaran dari suatu gejala. Dengan mempelajari statistik berbagai
gejala, baik yang bersifat sosial maupun yang bersifat ekonomi dapat
dipelajari.
f.
Statistik
dapat menentukan hubungan sebab akibat. Statiatik dapat menentukan sebab-sebab
pokok suatu gejala yang selanjutnya digunakan untuk mengadakan prediksi atau
ramalan.
2.3 Karakteristik Statistik
Menurut
Sutrisno Hadi (1978), Hakikatnya statistik sebagai suatu disiplin ilmu itu
mempunyai tiga ciri khusus, yaitu :[6]
a.
Statistik
selalu bekerja dengan data kuantitatif (angka atau bilangan). Untuk melaksanakan tugasnya, statistik
memerlukan data kuantitatif bukan data kualitatif. Namaun apabila dari awal
datanya sudah kualitatif maka kita harus
merubahnya menjadi data kuantitatif agar dapat edigunakan sebagai alat analisa.
Misalnya : “Sangat Baik”, “Baik”, “cukup”, “Kurang”. Itu merupakan data
kualitatif jadi kita rubah . misalnya
ukuran nilai “Sangat Baik”= 80-100, “Baik”= 60-79, “cukup”=40-59,”
Kurang”= 30-49. Atau” Sangat Baik”=4, “Baik”=3, “cukup”=9, “Kurang”=1.
b.
Statistik
bersifat obyektif
Artinya kesimpulan yang dihasilkan dan yang dikemukakan harus
bersifat apa adanya bukan didasarkan pada subjektifitas (pengaruh dari luar).
c.
Statistik
bersifat universal
Ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statistik itu
tidak sempit. Melainkan sangat luas
sekali. Misalnya bukan hanya dalam bidang perekonomian yang meliputi statistik
perdagangan, statistik pertanian, namun juga dalam bidang kependudukan, ada juga statistik kriminalitas dan lain
sebagainya.
2.4 Permasalahan statistik
Menurut Hunanto Sigit, B.St. dalam
bukunya berjudul Statistik Suatu Pengantar (1966), yaitu :[7]
a. Permasalahan tentang Average (rata-rata). Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak,
telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa
tidak kita sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average) dalam kehidupan
kita sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh
muridnya untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi
akan mempergunakan pendapatan nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah
keadaan kehidupan masyarakat suatu negara.
b. Permasalahan tentang
Variability or Dispersion ( pemencaran atau penyebaran). Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian
muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada murid kelas B;
artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam
daripada antar murid dalam kelas A. Dengan sederhana disini kita telah mengenal
kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak
ragamnya”. Dalam kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang
kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita
mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya
kecil.
c. Permasalahan
Korelasi (Saling Hubungan). Misalnya seorang guru
akan berkata bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam ilmu
fisika.
Tiga
persoalan diatas ( rata-rata,
variabilita dan korelasi ) inilah yang merupakan persoalan dasar
statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan dengan besaran bilangan ,
dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya dapat menganalisis lebih lanjut.
2.5 Klasifikasi Statistik
Dilihat dari tingkat pengerjaannya,
statistik di bedakan menjadi dua golongan, yaitu: statistik deskriptif dan statistik
inferensial.[8]
Statistik deskriptif atau yang lebih
populer disebut dengan istilah statistik deduktif, statistik sedarhana adalah statistik yang mempunyai tugas
mengolah dan menganalisa data yang berupa angka agar dapat memberikan gambaran
secara teratur, ringkas dan jelas, terhadap suatu gejala peristiwa atau keadaan
yang mana semua itu dapat di tarik makna tertentu. Dengan kata lai, statistik
deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala atau persoalan.
Misalnya, lebih dari 15% kebakaran yang terjadi dikabupaten semarang tahun lalu
diakibatkan oleh tidakan-tindakan manusiayang disengaja yang tidak bertanggung
jawab.
Statistik deskriptif terdiri atas:
a.
Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai
terkecil sampai nilai terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau
diagaram.
b.
Ukuran
pemusatan atau ukuran lokasi adalah beberapa ukuran yang menyatakan dimana
distribusi data tersebut terpusat. Terdiri atas rata-rata hitung, rata-rata
letak, rata-rata harmonis, dan rata-rata geometris serta median dan modus.
c.
Ukuran
penyebaran adalah suatu ukuran baik parameter atau statistika untuk mengetahui
seberapa besar penyimpangan data. Melalui ukuran penyebaran dapat diketahui
seberapa jauh data-data menyebar dari titik pemusatannya. Terdiri atas
rentangan atau rank , simpangan rata-rata, varians, dan simpangan baku.
Statistik inferensial, yang sering
dikenal juga dengan istilah Statistik Induktif, Statistik Lanjut, Statistik
Mendalam adalah statistik yang menyediakan cara atau aturan yang dapat di
pergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat
umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah. Misalnya, akibat
penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, maka harga
minyak akan menjadi dua kali lipat ditahun yang akan datang.
Hal-hal yang berhubungan dengan
statistik inferensial diantaranya adalah
1.
Melakukan
penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang
diperoleh dari sampel.
2.
Membuat
prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang akan datang.
3.
Menentukan
ada tidaknya hubungan antar karakteristik.
4.
Menguji
hipotesis
Hipotesis adalah proses penganbilan keputusan dimana peneliti
mengevaluasi hasil penelitian terhadap apa yang ingin dicapai sebelumnya.
Contoh: jika kita ingin menerapkan progranm baru dalam belajar membaca. Pada
rencana penelitian dikemukakan hipotesis yang memprediksi perbedaan skor dari
program yang baru tadi dengan program yang lama. Setelah data dihitung mean dan
standar deviasinya dan hasilnya menunjukkan skor siswa dengan program baru
lebih tinggi (berbeda secara signifikan) daripada siswa yang mengikuti program
lama, maka hipotesis penelitian diterima. Dengan kata lain program baru
tersebut efektif untuk diterapkan pada program membaca.
5.
Membuat
kesimpulan secara umum mengenai populasi.
2.6 Kiat Mempelajari Statistik
Usaha yang bisa
kita lakukan agar kita bisa dalam belajar adalah sebagai berikut :
a.
Belajar
dengan teratur dan bukan sekaligus.
Otak manusia terbatas dan mudah
jenuh oleh sebab itu belajarlah statistik 1 atau 2 jam sehari dalam 6 hari
bukan belajar 6 jam secara terus menerus dalam 1 hari.
b.
Bandingkan
dengan literatur lain atau website.
Belajar statistik jangan terpaku
hanya dengan 1 buku saja. Buku –buku statistik sudah banyak dan pada umumnya
sama, tapi cara penyampaian atau pembahasannya berbeda.
c.
Jangan
malau-malu untuk bertanya pada guru atau dosen.
Jika kita ingin pintar maka kita harus bertanya pada ahlinya.
d.
Sering
berlatih
Seringlah berlatih dengan variasi soasl yang berbeda. Hal ini dapat
memperkaya pengetahuan.
e.
Jangan
sekali-kali menghafal rumusnya tetapi pahami rumusnya.
f.
Gunakan
bantuan program statistik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata statistik di artikan
sebagai data, baik sebagai data kuantitatif
atau sebagai data kualitatif. Dengan demikian statistik adalah cara-cara
tertentu yang perlu di tempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, mengatur,
menyajikan, menganalisa dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan
keterangan yang berupa angka, sehingga keterangan yang berupa angka tersebut
dapat menjelaskan atau memberikan pengertian dan makna tertentu. Sedangkan Statistika adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau
penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan
penganalisisan yang dilakukan.
Fungsi Statistik antara lain menyederhanakan data yang kompleks
menjadi data yang mudah dimengerti, membuat perbandingan dengan menyederhanakan
data dalam bentuk rata-rata ataupun presentase suatu kelompok dengan kelompok
lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah, memperluas pengalaman bagi setiap
individu, mengukur besaran dari suatu gejala, menentukan hubungan sebab akibat
Karakteristik statistik adalah selalu bekerja dengan data
kuantitatif (angka atau bilangan), bersifat obyektif dan universal.
Permasalahan statistik sendiri yaitu Average (rata-rata), Variability
or Dispersion ( pemencaran atau penyebaran), Korelasi (Saling Hubungan).
Untuk klasifikasinya sendiri berdasarkan pengerjaannya ada 2, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Usaha yang bisa kita lakukan agar kita bisa dalam belajar adalah Belajar
dengan teratur dan bukan sekaligus, membandingkan dengan literatur lain atau
website, jangan malau-malu untuk bertanya pada guru atau dosen, sering
berlatih, Jangan sekali-kali menghafal rumusnya tetapi pahami rumusnya, dan gunakan
bantuan program statistik dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Subana, M., Moersetyo
Rawhadi dan Sudrajat. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia.
Sudiono, A. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan.
Jakarta: Rajawali.
Sudjana. 1992. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.
[2] Ibid.,
hlm. 1-2
[3] Ibid.,
hlm. 2-4
[4] Sudjana, Metoda
Statistika, Tarsito, Bandung, 1992, hlm. 3.
[5] M. Subana,
Moersetyo Rahadi dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, Pustaka Setia,
Bandung, 2000, hlm. 14.
[6] Ibid., hlm.
14-15.
[7] Anas Sudiono, Op.
Cit., hlm 6-8
[8] M. Subana,
Moersetyo Rahadi dan Sudrajat, Op. Cit., hlm. 12-13.
No comments:
Post a Comment