Thursday, March 17, 2016

pengertian statistika dan statistik


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, hidayah, serta inayah-Nya dan juga telah memberikan kita semua kesehatan jasmani maupun rohani. Khususnya kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Statistik Pendidikan Islamhasil. Sholawat serta salam semoga tetap kita curahkan kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW. Semoga kita semua menjadi umatnya yang mendapatkan syafa’atnya.
Ucapan terima kasih kami berikan kepada semua pihak terkait yang telah membantu kami, khususnya kepada dosen pengampumata kuliah Statistik Pendidikan Islam bpk. Rohani ,atas bimbingan beliau sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat agar setiap pembaca bisa bertambah ilmu dan pengetahuan.
Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan yang  lebih sempurna. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua yang membacanya, khususnya bagi kami. Kurang dan lebihnya kami ucapkan banyak terima kasih.

Semarang, 12 September 2015

Penyusun




BAB I

PENDAHULUAN



1.1   Latar Belakang

Mayoritas orang sudah tidak asing lagi dengan yang namanya statistik. Sebagian besar dari mereka apabila ditanya darimana awalnya dia belajar statistik? Mereka akan menjawab ketika masuk SMP atau MTs. Jawaban mereka seperti ini itu salah. Sebenarnya kita itu sudah dikenlkan atau mengenal statistik sudah sejak kita lahir, namun karena masih kecil sehingga masih  belum mampu untuk berfikir dan kebanyakan dari orang tua pun tidak memberi tahu anaknya ketika mereka sudah bisa berfikir (masuk masa sekolah dasar).  Hal yang paling sederhana dan mendasar yang berhubungan dengan ststistik misalnya ukuran berat badan dan tinggi badan saat kita baru lahir.
Dalam kehidupan sehari-haripun kita selalu berhubungan dengan yang namanya statistik. Misalnya kita ingin membeli handphone, tentu saja kita sebelum membelinya kita harus melakukan penelitian,mengetahui dan membandingkan handphone itu dengan merek yang lainnya supaya dalam kita membeli itu tidak akan merasa kecewa. Namun untuk penelitian diatas sering kali kita menggunakan metode penelitian secara ilmiah melainkan menggunakan hasrat, nafsu karena suatu keinginan.
Sebetulnya hal-hal yang berkaitan atau menyangkut dengan statistika itu sangat banyak sekali. Untuk itu didalam makalah ini kita akan membahas masalah atau menjabarksan  segala sesuatu yang berhubungan dengan yang namanya statistik.

1.2  Rumusan Masalah

Dari uraian singkat tentang latar belakang diatas dapat kita ambil rumusan masalah sebagai berikut :
A.    Apa itu statistik dan statistika?
B.     Apa fungsi dari statistik?
C.     Apa saja karakteristik dari statistik?
D.    Apa permasalahan-permasalahan yang terkait dalam statistika ?
E.     Apa saja klasifikasi yang terkait dengan statistik?
F.      Bagaimana kiat untuk mempelajari statistik?

BAB II

PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Statistik dan Statistika

a.       Statistik
Secara etimologi, kata statistik berasal dari bahasa latin, yaitu status yang mempunyai persamaan arti dengan bahasa Inggris, yaitu state. Selain persamaan kedua bahasa tersebut, kata statistik juga mempunyai persamaan bahasa yang lain, yaitu staat (bahasa Belanda), dan apabila di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu negara.  Pada awalnya, kata statistik  di artikan sebagai data (kumpulan bahan keterangan), baik sebagai data kuantitatif  ( yang berbentuk angka) atau sebagai data kualitatif (yang tidak berwujud angka), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi negara.[1]
Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka atau bilangan dan bersifat variabel (berubah-ubah). Dari segi nilainya, data kuantitatif  dibagi menjadi dua golongan yaitu data dengan variabel diskrit (data diskrit), dan data dengan variabel kontinu (data kontinu). Contoh, daftar harga alat tulis di sebuah toko.
NO
NAMA BARANG
HARGA
1
Pensil
Rp.2000,00
2
Penghapus
Rp.1000,00
3
Bulpoin
Rp.2500,00
4
Buku tulis
Rp.3000,00
5
Penggaris
Rp.1500,00
6
Buku Gambar
Rp.3000,00
7
Spidol
Rp.3500,00

Selain data kuantitatif dalam statistika juga dikenal dengan istilah data kualitatif (yang tidak berwujud angka), data kualitatif merupakan data yang di kategorikan menurut lukisan kualitas objek yang dipelajari atau diteliti. Contoh, seorang mahasiswa datang keruangan untuk mencari nilai kepribadian. Nilai kepribadian dikatakan data kualitatif dikarenakan hanya dinyatakan dengan kata yang disadari oleh data kuantitatif. Maka dapat disimpulkan bahwa statistic merupakan kumpulan data baik berupa bilangan maupun bukan bilangan yang disusun dalam tabel ataupun diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
 Akan tetapi setelah perkembangan selanjutnya, kata statistik hanya di batasi sebagai bahan keterangan yang berwujud angka saja, sebaliknya bahan yang tidak di sebut sebagai angka tidak lagi disebut statistik.
Seiring berjalannya waktu, kata statistik tidak lagi  dibatasi untuk kepentingan negara saja, akan tetapi sudah di gunakan dalam keseharian untuk mempermudah masyarakat dalam menganalisis sesuatu yang berkaitan dengan data-data.
Didalam kamus Bahasa Inggris terdapat kata “statistics” dan “statistic”. Kedua kata tersebut mempunyai arti yang berbeda. Kata “statistics” yaitu ilmu statistik dan kata “statistic” mempunyai arti ukuran yang di peroleh atau yang berasal dari sampel.[2]
Di pelajari dari segi terminologi, istilah statistik terdapat berbagai pengertian[3].
Pertama, statistik yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan. Dengan istilah lain, statisktik adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup tertentu. Contoh: statistik penduduk, statistik pertanian, statistik perdagangan dan sebagainya. Statistik penduduk misalnya, kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka yang berkaitan dengan kependudukan, angka perpindahan penduduk, kelahiran dan lain sebagainya. Dalam istilah statistik pendidikan, terkandung pengertian kumpulan bahan keterangan yang berhubungan dengan pendidikan, misalnya kumpulan bahan keterangan mengenai jumlah siswa, kumpulan bahan keterangan mengenai hasil belajar yang di capai oleh anak didik.
Dengan demikian, istilah statistik dengan pengertian sebagai data kuantitatif atau dapat juga di sebut dengan data statistik, adalah data angka yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa, atau gejala-gejala tertentu.
Kedua, istilah statistik juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan perstatistikan atau kegiatan penstatistikan. Hal tersebut sesuai dengan undang-undang No.7 Tahun 1960, kegiatan statistik mencakup 4 hal, yaitu: (1) pengumpulan data (data collecting atau collection of data), (2) penyusunan data (summarizing), (3) pengumuman dan laporan data (tabulation and report), (4) analisa data (data analyzing atau analisis of data).
Ketiga, istilah statistik juga dimaksudkan dengan metode statistik, yaitu: cara-cara tertentu yang perlu di tempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka, sehingga keterangan yang berupa angka tersebut dapat menjelaskan atau memberikan pengertian dan makna tertentu. Dengan kata lain, statistik dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai suatu hal yang bertujuan untuk dapat memberikan pengertian dan makna tertentu.
Contoh, kita telah mengenal kata-kata persen dan rata-rata. Jika di teliti 20 pegawai dan dicatat gajinya setiap bulan lalu dihitung rata-ratanya, misalnya Rp 900.500,00, maka rata-rata Rp 900.500,00 ini dinamakan statistik. Sama halnya dengan keduapuluh pegawai itu ada 40% yang gajinya setiap bulan kurang dari Rp 600.000,00, maka nilai 40% ini dinamakan statistik. Selain persen dan rata-rata sebagai statistik masih banyak pula ukuran-ukuran lain yang merupakan statistik.
Keempat, statistik juga diberikan pengertian sebagai Ilmu Statistik, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan memperkembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik. Dengan kata lain, ilmu statistik adalah ilmu pengetahuan yang membahas (mempelajari) dan memperkembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau di pergunakan dalam rangka: (1) pengumpulan data angka, (2) penyusunan ataau pengaturan data angka, (3) penyajian atau penggambaran terhadap data angka, (4) penganalisaan terhadap data angka, (5) penarikan kesimpulan, pembuatan perkiraan, serta pembuatan perkiraan secara ilmiah atas dasar kumpulan data angka tersebut.
b.      Statistika
Dari hasil penelitian, riset maupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, sering diminta atau diinginkan suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang persoalan yang telah diteliti. Sebelum kesimpulan di buat, keterangan atau data yang telah terkumpul terlebih dahulu dipelajari, dianalisis atau diolah, dan berdasarkan pengolahan inilah baru kesimpulan di buat. Tentulah mudah di mengerti bahwa pengumpulan data atau keterangan, pengolahan dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan dengan  baik, cermat, teliti, hati-hati, mengikuti cara-cara dan teori yang benar  dan dapat di pertanggung jawabkan.
Berdasarkan keterangan di atas statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.[4]
Maka dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup statistika lebih luas daripada statistic, atau dapat diibaratkan dengan sebuah komputer, suatu keutuhan komputer merupakan statistika sedangkan alat-alat penyusun dari komputer (LCD, mouse, CPU, keyboard dll) merupakan statistic.

2.2  Fungsi Statistik

Menurut Budiyuwono (1987), fungsi-fungsi dari statistik adalah sebagai berikut :[5]
a.       Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa adanya statistik data menjadi kabur dan tidak jelas.
Contoh: Beberapa mahasiswa dari lima puluh mahasiswa yang menempuh ujian statistik pendidikan I dinyatakan tidak lulus. Data seperti ini tidak jelas, maka untuk membuatnya agar lebih jelas pernyataannya dapat diubah. Dua puluh mahasiswa dari lima puluh mahasiswa yang menempuh ujian statistik pendidikan I tinyatakan tidak lulus.
b.      Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti. Data yyang kompleks dapat disederhanakan dalam bentuk tabel, grafik, maupun diagram atau dalam bentuk lain, seperti rata-rata, presentase, atau koefisien-koefisien sehingga mudah dimengerti.
c.       Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan dengan menyederhanakan data dalam bentuk rata-rata ataupun presentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah.
d.      Statistik berfungsi untuk memperluas pengalaman bagi setiap individu. Pengalaman individual sangat terbatas pada apa yang dilihat dan apa yang dapat diteliti, yang merupakan bagian kecil dari tata kehidupan sosial. Pengetahuan individual dapat diperluas dengan mempelajari kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data penilaian.
e.       Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala. Dengan mempelajari statistik berbagai gejala, baik yang bersifat sosial maupun yang bersifat ekonomi dapat dipelajari.
f.       Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat. Statiatik dapat menentukan sebab-sebab pokok suatu gejala yang selanjutnya digunakan untuk mengadakan prediksi atau ramalan.

2.3  Karakteristik Statistik

Menurut Sutrisno Hadi (1978), Hakikatnya statistik sebagai suatu disiplin ilmu itu mempunyai tiga ciri khusus, yaitu :[6]
a.       Statistik selalu bekerja dengan data kuantitatif (angka atau bilangan).  Untuk melaksanakan tugasnya, statistik memerlukan data kuantitatif bukan data kualitatif. Namaun apabila dari awal datanya sudah kualitatif  maka kita harus merubahnya menjadi data kuantitatif agar dapat edigunakan sebagai alat analisa. Misalnya : “Sangat Baik”, “Baik”, “cukup”, “Kurang”. Itu merupakan data kualitatif jadi kita rubah . misalnya  ukuran nilai “Sangat Baik”= 80-100, “Baik”= 60-79, “cukup”=40-59,” Kurang”= 30-49. Atau” Sangat Baik”=4, “Baik”=3, “cukup”=9, “Kurang”=1.
b.      Statistik bersifat obyektif
Artinya kesimpulan yang dihasilkan dan yang dikemukakan harus bersifat apa adanya bukan didasarkan pada subjektifitas (pengaruh dari luar).
c.       Statistik bersifat universal
Ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statistik itu tidak  sempit. Melainkan sangat luas sekali. Misalnya bukan hanya dalam bidang perekonomian yang meliputi statistik perdagangan, statistik pertanian, namun juga dalam bidang kependudukan,  ada juga statistik kriminalitas dan lain sebagainya.

2.4  Permasalahan statistik

Menurut Hunanto Sigit, B.St. dalam bukunya berjudul Statistik Suatu Pengantar (1966), yaitu :[7]
a.       Permasalahan tentang Average (rata-rata). Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak, telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average) dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara.
b.       Permasalahan tentang Variability or Dispersion ( pemencaran atau penyebaran). Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam kelas A. Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak ragamnya”.  Dalam kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya kecil.
c.        Permasalahan Korelasi (Saling Hubungan). Misalnya seorang guru akan berkata bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam ilmu fisika.
Tiga persoalan  diatas ( rata-rata, variabilita dan korelasi ) inilah yang merupakan persoalan dasar statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya dapat menganalisis lebih lanjut.

2.5  Klasifikasi Statistik

Dilihat dari tingkat pengerjaannya, statistik di bedakan menjadi dua golongan, yaitu:  statistik deskriptif dan statistik inferensial.[8]
Statistik deskriptif atau yang lebih populer disebut dengan istilah statistik deduktif, statistik sedarhana  adalah statistik yang mempunyai tugas mengolah dan menganalisa data yang berupa angka agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas, terhadap suatu gejala peristiwa atau keadaan yang mana semua itu dapat di tarik makna tertentu. Dengan kata lai, statistik deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala atau persoalan. Misalnya, lebih dari 15% kebakaran yang terjadi dikabupaten semarang tahun lalu diakibatkan oleh tidakan-tindakan manusiayang disengaja yang tidak bertanggung jawab.
Statistik deskriptif terdiri atas:
a.       Distribusi  frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai terkecil sampai nilai terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau diagaram.
b.      Ukuran pemusatan atau ukuran lokasi adalah beberapa ukuran yang menyatakan dimana distribusi data tersebut terpusat. Terdiri atas rata-rata hitung, rata-rata letak, rata-rata harmonis, dan rata-rata geometris serta median dan modus.
c.       Ukuran penyebaran adalah suatu ukuran baik parameter atau statistika untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data. Melalui ukuran penyebaran dapat diketahui seberapa jauh data-data menyebar dari titik pemusatannya. Terdiri atas rentangan atau rank , simpangan rata-rata, varians, dan simpangan baku.
Statistik inferensial, yang sering dikenal juga dengan istilah Statistik Induktif, Statistik Lanjut, Statistik Mendalam adalah statistik yang menyediakan cara atau aturan yang dapat di pergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah. Misalnya, akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, maka harga minyak akan menjadi dua kali lipat ditahun yang akan datang.
            Hal-hal yang berhubungan dengan statistik inferensial diantaranya adalah
1.         Melakukan penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang diperoleh dari sampel.
2.         Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang akan datang.
3.         Menentukan ada tidaknya hubungan antar karakteristik.
4.         Menguji hipotesis
Hipotesis adalah proses penganbilan keputusan dimana peneliti mengevaluasi hasil penelitian terhadap apa yang ingin dicapai sebelumnya. Contoh: jika kita ingin menerapkan progranm baru dalam belajar membaca. Pada rencana penelitian dikemukakan hipotesis yang memprediksi perbedaan skor dari program yang baru tadi dengan program yang lama. Setelah data dihitung mean dan standar deviasinya dan hasilnya menunjukkan skor siswa dengan program baru lebih tinggi (berbeda secara signifikan) daripada siswa yang mengikuti program lama, maka hipotesis penelitian diterima. Dengan kata lain program baru tersebut efektif untuk diterapkan pada program membaca.
5.         Membuat kesimpulan secara umum mengenai populasi.

2.6  Kiat Mempelajari Statistik

Usaha yang bisa kita lakukan agar kita bisa dalam belajar adalah sebagai berikut :
a.       Belajar dengan teratur dan bukan sekaligus.
Otak manusia terbatas dan mudah jenuh oleh sebab itu belajarlah statistik 1 atau 2 jam sehari dalam 6 hari bukan belajar 6 jam secara terus menerus dalam 1 hari.
b.      Bandingkan dengan literatur lain atau website.
Belajar statistik jangan terpaku hanya dengan 1 buku saja. Buku –buku statistik sudah banyak dan pada umumnya sama, tapi cara penyampaian atau pembahasannya berbeda.
c.       Jangan malau-malu untuk bertanya pada guru atau dosen.
Jika kita ingin pintar maka kita harus bertanya pada ahlinya.
d.      Sering berlatih
Seringlah berlatih dengan variasi soasl yang berbeda. Hal ini dapat memperkaya pengetahuan.
e.       Jangan sekali-kali menghafal rumusnya tetapi pahami rumusnya.
f.       Gunakan bantuan program statistik.
















BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

Kata statistik  di artikan sebagai data, baik sebagai data kuantitatif  atau sebagai data kualitatif. Dengan demikian statistik adalah cara-cara tertentu yang perlu di tempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka, sehingga keterangan yang berupa angka tersebut dapat menjelaskan atau memberikan pengertian dan makna tertentu. Sedangkan  Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.
Fungsi Statistik antara lain menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti,  membuat perbandingan dengan menyederhanakan data dalam bentuk rata-rata ataupun presentase suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah, memperluas pengalaman bagi setiap individu, mengukur besaran dari suatu gejala, menentukan hubungan sebab akibat
Karakteristik statistik adalah selalu bekerja dengan data kuantitatif (angka atau bilangan), bersifat obyektif dan universal.
Permasalahan statistik sendiri yaitu Average (rata-rata), Variability or Dispersion ( pemencaran atau penyebaran), Korelasi (Saling Hubungan).   
Untuk klasifikasinya sendiri berdasarkan pengerjaannya ada 2, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Usaha yang bisa kita lakukan agar kita bisa dalam belajar adalah Belajar dengan teratur dan bukan sekaligus, membandingkan dengan literatur lain atau website, jangan malau-malu untuk bertanya pada guru atau dosen, sering berlatih, Jangan sekali-kali menghafal rumusnya tetapi pahami rumusnya, dan gunakan bantuan program statistik dalam belajar.




DAFTAR PUSTAKA



 

Subana, M., Moersetyo Rawhadi dan Sudrajat. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sudiono, A. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Sudjana. 1992. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.





[1] Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1987, hlm. 1.

[2] Ibid., hlm. 1-2
[3] Ibid., hlm. 2-4
[4] Sudjana, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung, 1992, hlm. 3.
[5] M. Subana, Moersetyo Rahadi dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2000,  hlm. 14.
[6] Ibid., hlm. 14-15.
[7] Anas Sudiono, Op. Cit., hlm 6-8
[8] M. Subana, Moersetyo Rahadi dan Sudrajat, Op. Cit., hlm. 12-13.

No comments:

Post a Comment