بِسْمِ
اللهِ الرَّحْـمنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillahibrabbil alamin, puji syukur kami panjatkan atas
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada
kita semua. Terlebih utama sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “STATISTIK RISET DALAM
PENDIDIKAN (PAI)” tepat pada waktunya, pada mata kuliah STATISTIK.
Makalah ini berisikan tentang Pengertian Statistik Riset Dalam Pendidikan
(PAI), Fungsi dan Kegunaanya, data Statistik
dan Statistik Kependidikan, Pengumpulan
Data Statistik Kependidikan.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami haturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan dan membantu dalam penyelesaian makalah ini dari awal
hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin
21 September 2015
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakangMasalah
Analisis
statistika terdiri dari rangkaian kegiatan dimulai dari perencanaan pengumpulan
data penyajian
data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan. Menyajikan data, meski
tampaknya mudah dan sederhana namun dalam prakteknya masih banyak orang yang
menemui kesulitan bagaimana menyajikan data secara tepat sehingga mudah dicerna
dan dipahami oleh konsumen. Data harus disajikan ke dalam suatu bentuk yang
dapat memberikan arti dan tidak membebani pembaca atau konsumen berfikir dalam
melihat data yang disajikan.
Suatu
hal yang harus diperhatikan dalam penyajian data ini adalah siapa yang
memerlukannya dan untuk apa. Dalam sistem manajemen kita mengenal ada tiga
tingkatan manajerial dalam suatu organisasi yakni manajemen tingkat bawah,
tingkat menengah dan tingkat atas/puncak. Masing-masing tingkatan ini
memerlukan data sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada tingkat bawah data
atau informasi yang dimiliki masih utuh dan lengkap seperti apa yang diperoleh
di lapangan.
Ada
dua cara penyajian data secara sederhana yakni dalam bentuk tabel dan grafik.
Bagi pembaca yang telah mendapatkan pengetahuan tentang pembuatan tabel dan
grafik ini dapat langsung menuju ke bab-bab selanjutnya.
B.
RumusanMasalah
1.
Apa Pengertian
Statistik dalam pendidikan?
2.
Fungsi Statistik dalam Dunia Pendidikan ?
3.
Bagaimana
Penggolongan Data Statistik ?
BAB II
PEMBAHASAN
Statistik pendidikan dalam makalah ini adalah
statistik dalam pengertian sebagai Ilmu pengetahuan, yaitu Ilmu pengetahuan
yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan
prosedur yang perlu di tempuh atau di pergunakan, dalam rangka pengumpulan
,Penyusunan ,Penyajian,Penganalisaan bahan keteranganyangberwujud angka.
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan (khusus proses
belajar-mengajar), dan penarikan kesimpulan, pembuatan perkiraan serta ramalan
sera ilmiah (dalam hal ini secara matematik) atas dasar kumpulan bahan
keterangan yang berwujud angka tadi.
Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia
pendidikan terutama bagi para pendidik (pengajar, guru, dosen atau yang lainya)
adalah sebagai alat bantu. Tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan
tugasnya, seorang pendidik akan senantiasa terlibat pada masalah penilaian atau
evaluasi terhadap hasil pendidikan setelah anak didik menempuh proses pendidikan
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. di dalam kegiatan menilai itu,
seorang pendidik menggunakan norma tertentu; norma tersebut pada hakekatnya
adalah semacam ukuran. Hasil penilain itu biasaanya dinyatakan dalam berbagai
macam cara. Namun cara yang paling umum digunakan adalah menyatakan dalam
bentuk angka (bilangan). Memang hal yang di nilai itu sendiri yaitu
kemajuan atau perkembangan anak didik dalam jangka waktu tertentu sebenarnya
bersifat kualitatif, akan tetapi diubah menjadi data yang kuantitatif. Dengan
kata lain, terhadap hasil penilaian itu dilakukan kuantifikasi. Alasan
kuantifikasi itu sudah barang tentu bermacam-macam, namun alasan yang paling
utama adalah, dengan melakukan pengubahan bahan keterangan
yang bukan berupa angka menjadi bahan keterangan yang berupa angka,
pendidik akan dapat dengan secara jelas dan tegas memperoleh gambaran mengenai
kemajuan atau perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik, setelah
menjalani proses pendidikan.
Dengan menggunakan data kuantitatif seorang pendidik
akan lebih dapat meperoleh kepastian, ketimbang menggunakan data
kualitatif. Karena dalam kegiatan penilaian hasil pendidikan cara yang
paling umum adalah dengan menggunakan data kuantitatif. Maka tidak perlu
diragukan lagi bahwa statistik dalam hal ini mempunyai fungsi yang sangat
penting sebagai alat bantu, yaitu alat bantu untuk mengolah, menganalisis, dan
menyimpulkan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan penilaian tersebut.
Bagi seorang pendidik profesional, statistik juga
memiliki keguanaan yang cukup besar, sebab dengan menggunakan statistik sebagai
alat bantu, maka pada data tersebut pendidik akan dapatkan hal-hal sebagai
berikut:
a.
Memperoleh gambaran, baik gambaran umum
maupun secara khusus tentang suatu gejala, keadaan atau peristiwa.
b.
Mengikuti perkembangan pasang surut
mengenai gejala, keadaan atau peristiwa tersebut, dari waktu ke waktu.
c.
Melakukan pengujian, apakah gejala yang
satu berbeda dengan gejala yang lain, jiaka terdapat perbedaan apakah perbedaan
itu merupak perbedaan yang berarti (meyakinkan) ataukah perbedaan itu terjadi
hanya kebetulan saja.
d.
Mengetahui apakah gejala yang satu ada
hubungannya dengan gejala yang lain.
e.
Menyusun data laporan yang berupa data
kuantitatif dengan teratur , ringkas dan jelas.
f.
Menarik kesimpulan secara logis,
mengambil keputusan secara tepat dan mantap, serta dapat memperkirakan atau
meramlkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa mendatang, dan langkah kongkrit
apa yang perlu dilakukan pendidik.
Dalam pembicaraan terdahulutelah di
kemukakan bahwa data statistik adalah data yang berwujud angka atau bilangan.
Dengan kata lain, bahan mentah bagi statistik adalah angka atau bilangan dapat
di sebut data statistik . Timbul pertanyaan: apakah setiap angka dan bilangan
dapat di sebut data statistik ?Jawabnya secara sangat singkat tentu saja
tidak . tidak semua angka dapat di sebut data statistik , angka itu harus
mempunyai syarat tertentu, yaitu bahwa angka tadi haruslah menunjukkan suatu
ciri dari suatu penelitian yang bersifat
agregatif serta mencerminkan suatu kegiatan
dalam bidang atau lapangan tertentu.
Penelitian
itu boleh hanya mengenaisatu individu saja, akan tetapipencatatanya harus dilakukanlebih dari satu kali
Contoh:
a.
“A” adalah seorang siswa madrasah
Aliyah (1 orang individu). Terhadap diri “A” dilakukan pencatatan mengenai nilai hasil belajar bahasa Arab yang Berhasi
dicapai pada smester 1, smester II, Smester III, Smester IV, Smester V, SmesterVI,.
Hasil pencatatan Mengenai hal di atas ,
menunjukkan angka sebagai berikut
Semester ke:
II 6 Angka-angka
ini telah menunjukkan ciri tentang perkembangan
III 6 prestasi
belajar siswa “A” dala bahasa Arab dari waktu ke waktu.
IV 6,5
V 7
VI 7
Tampak jelas bahwa sekalipun individunya
hanya satu sajanamun penelitian atau
catatan nilai hasil belajarnya dilakukan secara berulang kali(lebih darii satu
kali)
b.
Bahwa penelitian atau pencatatan
hanya di lakukan satu kali saja, tetapi yang di teliti harus lebih dari satu.
Contoh:
Hasil pencatatan mengenai nilai hasil
tes formatif dalam bidang studi ilmutauhid dari sejumlah 10 orang siswa Madrasah
Aliyah menunjukkan Angka sebagai berikut:
No
|
Nama
|
Nilai
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Arifin
Badriyah
Cicik S.
Dudung
Emy R.
Farid
Giyono
Hasa
Ismail
Juwariyah
|
7
6
5
9
4
7
6
5
8
6
|
Dari
Angka-Angka ini kita dapat peroleh suatu ciri dari hasil tes formatif dalam
bidang studi tauhid misalnya: Nilai rata -rata
Dari ke
10 orang siswa madrasah aliyah tersebut adalah 6,3(Jumlah nilai=63, dibagi 10
orang individu)
Angka-angka
seperti itu yang telah di kemukakan pada contoh di atas dapat kita sebut data
statistik, sebab di samping angka itu telah mencerminkan suatu kegiatan
penelitian (pencatatan) yang bersifat
agregatif juga angka (yang melambangkan nilai hasil belajar siswa) itu telah
mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang tertentu (dalam hal ini kegiatan dalam
bidanng kependidikan )
Sebagai kumpulan bahan keterangan yang berwujud
angka, data statistik dapat di bedakan dalam beberapa golongan,teergantung dari
segi mana pembedaan itu dilakukan
a.
PenggolonData Statistik Berdasarkan Data
Di tinjau dari segi sifat angkanya, data statistik
dapat di bedakan menjadi dua golongan yaitu datakontinyu
dan data diskrit,
Data kontinyu ialah data statistik yang angka-angkanya merupakan deretan angka
yang sambung menyambung. Dengan kata lain, data kontinyu ialah data yang
deretan angkanya merupakan suatu kontinu
Contoh
:
1)
Data ststistiik mengenai tinggi
badan(dalam ukuran
centimeter):150-150,1-150,2-150,3-150,4-150-5-150,6-150,7-Dan seterusnya.
2)
Data statstik mengenai berat
badan(dalam ukuran kilogram):40-40,1-40,2-40,3-1-40,4-40,5-40,6-40,7-40,8-40,9-Dan
sterusnya.
Data diskrit ialah data statistik yang tidak
mungkin bebentuk pecahan .
1)
Data statistik tentang jumlah anggota keluarga(dalam satuan orang):
1-2-3-4-5-6-7-dan
sebagainya.
2)
Data statistik tentang jumlah
buku-buku perpustakaan:(dalam satuan ekslampar):
50-125-307-5113-12891
dan sebagainya.
Disini jelas
bahwa tidak mungkin jumlah anggota keluarga =1,25-3,50 dan sebagainya; demikian
pula tidak ungkin jumlah buku perpuatakaan = 50,75-125,33-209,67 dan
sebagainya.
b.
Penggolongan
data statistik berdasarkan cara menyusun Angkanya.
Ditinjau
dari segi cara menyusun Angkanya, data statistik dapat di bedakan menjadi tiga
macam, yaitu data nominal,data ordinal dan data interval.
Data nominalialah data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan atas
penggolongan atau klasifikasi tertentu.
Contoh:
Datastatistik
tentang jumlah siswa Madarasah Tsanawiyah Negri dalam tahun ajaran 1984/1985.
Ditilik dari segi tingkat (kelas) dan jenis kelaminnya,seperti tertera pada
Tabel 1.1.
TABEL
1.1. Jumlah siswa Tsanawiyah Negri “X” Pada Tahun Ajaran 1984/1985, Menurut
Tingkat Dan Jenis Kelaminnya.
Kelas
|
Jenis kelamin
|
Jumlah
|
|
Pria
|
Wanita
|
||
III
II
I
|
50
48
72
|
34
44
52
|
84
92
124
|
Jumlah
|
170
|
130
|
300
|
Dalam
Tabel 1.1. Angka 50,34,48,dan Seterusnya
adalah data Nominal, sebab angka itu disusun berdasarkan penggolongan atau
klasifikasi, baik menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya
Data Nominal juga sering di sebut Data
hitungan.
Dikatakan demikian karna data angka itu di
peroleh dengan cara menghitung (dalam hal ini menghitung jumlah siswa baik
menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya).
Data oridinal juga sering di sebut data urutan, yaitu Data statistik yang cara
menyusun angkanya di dasarkan atas urutan kedudukan (rangking).
Contoh:
Misalkan dari sejumlah lima orang finalis
dalam lomba baca puisi di peroleh skor hasil penilaian dewan juri, sebagaimana
tertera pada tabel 1.2. angka 1,2,3,4,dan 5 yang tercantum pada kolom terakhir
kita sebut data oridinal ( 1= juara pertama.urutan 2= Juara ke dua . Urutan 3=
Juara ketiga, Urutan 4= Juara HarapanI, Dan Urutan 5=Juara Harapan II).
Nomor urut
|
Nomor undian
|
Nama
|
Skor
|
Urutan Kedudukan
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
031
115
083
024
056
|
Supapto
Gunawan
Prabowo
Kurniawan
Martono
|
451
497
427
568
485
|
4
2
5
1
3
|
Data Interval ialah Data statistik diman terdapat jarak yang
sama di antara hal-hal yang sedang di selidiki atau di persoalkan .sebagai
contoh, Periksalah Kembali Tabel 1.2. Angka 1,2,3,4, dan 5 adalah data Ordinal;
sedangkan Angka 568,497,485,451, dan 427 itulah yang kita sebut data interval
Dari Tabel 1.2 itu kita mengetahui bahwa
sekalipun lima orang finalis itu mempunyai perbedaan urutan kedudukan yang sama
(yaitu masing-masing selisih Perbedaannya = 1), Namun dengan perbedaan urutan
kedudukan yang sama itu tidak mesti menunjukkan perbedaan skor yang sama.
Misalnya: Perbedaan skor antara juara I dengan Juara II adalah = 568-497 = 71;
Perbedaan skor antara Juara II dengan juara III =497-585 =12; Perbedaan skor
antar juara III dengan Juara IV =485-451 =34; Perbedaan skor antara Juara IV
dengan Juara V =451 – 427 = 24.
Jadi dengan mengetahui data
interval,informasi yang di peroleh dari data ordinal akan menjadi lebih jelas
dan lengkap.
c.
Penggolongan Data statistik berdasarkan Bentuk Angkanya.
Ditinjau dari segi bentuk angkanya ,
Data ststistik dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu : Data tunggal
(ungrouped data) data pengelompokan atau
data bergolong (grouped data).
Data
tunggal ialah Data statistik yang
Masing-masing Angkanya merpakan suatu unit (satu kesatuan )., dengan kata lain
data tunggal adalah data sttistik yang angka-angkanya tidak di
klompok-klompokkan
Contoh:
Dalam bidang studi ilmu jiwa umum
Adalah sebagai berikut:
40 71 54 67 59 84 46 51 60 75
82 55 65 45 63 74 58 44 76 53
73 46 73 58 61 80 59 84 57 45
30 57 62 68 48 35 39 55 48 60
Nilai
40, 71, 54, 67, 59, Dan seterusnya itu masing-masing angkanya merupakan satu
unit atau satu kesatuan; masing-masing Angka tersebut berdiri sendiri-sendiri
dan tidak di klompok-klompokkan. Data Angka yang demikian kita sebut data
tunggal.
Data
Kelompokan ialah Data statistiik yang tiap-tiap unitnya terdiri dari seklompok angka
Contoh:
Data
berupa Nilai hasil ulangan Harian 40 Orang Siswa PGA Negri seperti di atas, tetapi angka- angkanya
di kelompokkan , misalnya:
Nilai 80 -84
75 -79
70 -74
65 -69
Dan seterusnya.
Dalam Klompok nilai 80 -84 teerkandung nilai :80, 81, 82, 83, dan
84;Dalam klompok nilai65 -69 terkandung nilai 65, 66, 67, 68, dan 69; Jadi tiap
unit angka terdiri dari sekelompok angka.
D. Penggolongan
Data Statistik Berdasarkan Sumbernya
Ditinjau dari segi
sumbernya ( sumber dari Mana data angka itu di peroleh),Data statistik dapat di
bedakan menjadi dua macamYaitu: data primer
dan data sekunder.
Data Primer adalah data statistik yang
di peroleh atau bersumber dari tangan Pertama(firs hand data).
Contoh:
Data tentang alumni IAIN yang di peroleh dari bersumber dari bagian
Kemahasiswaan Dan Alumni IAIN.
Data
sekunder adalah data statistiknyang di peroleh atau bersumber dari tangan
kedua (second hand data).
Contoh:
Data tentang
alumni IAIN yang di peroleh atau bersumber dari surat kabar masa kini,
kedaulatan Rakyat, Berita Nasional, dan sebagainya.
E. Penggolongan
data statistik Berdasarkan Waktu
Pengumpulannya
Dapat ditinjau
dari segi waktu pengumpulannya, data statistik dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu: data seketika (cross section data) dan data urutan waktu (time
series data)
Data Seketika adalah data statistik yang
mencerminkan ke adaan pada satu waktu saja (at
a point of time).
Contoh:
Data statistik
tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMTA dalam tahun ajaran 1984/1985
(hanya 1 tahun ajaran saja).
Data Urutan Waktu ialah data statistik
yang mencerminkan keadaan atau perkembangan mengenai sesuatu hal, dari satu waktu ke waktu yang lain secara berurutan. Data
urutan waktu juga sering di kenal dengan istila: Historical Data .
Contoh:
Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA mulai
tahun ajaran 1971/1972 sampai dengan
tahun ajaran 1980/1981.
3. Sifat Data statistik
Sebagai data angaka, dat statistik memiliki beberapa sifat tertentu
, antara lain adalah:
a.
Data statistiik memiliki Nilai relatif (Relative Value) atau Nilai
semu, Nilai Relatif dari sesuatu angka atau bilangan adalah nilai yang di tunjukkan oleh angka
atau bilangan itu sendiri.
Contoh:
Nilai relatif
dari bilangan 5 adalah bilangan 5 itu sendiri Nilai relati bilangan 72 adalah
bilangan 72 itu sendiri.
b.
Data statistikmemiliki Nilai nyata
(true Value) atau Nilai angka yang sebenarnya.Nilai Nyata dari suatu angka
adalah: daerah tertentu dalam suatu deretan angka, yang di wakili oleh nilai
Relatif. Contoh:
1)
Nilai Nyata dari angka adalah daerah antara (5- 0,5) sampai dengan
(5 + 0,5). Jadi nilai nyata dari angka 5 adalah daerah antara 4,5 -5,5;
2)
Nilai nyata dari 17.5 adalah daerah
antara (17,5 -0,05) sampai dengan (17,5_0,05); jadi antara 17,45- 17,55.
3)
Nilai Nyata dari 17,58 adalah daerah
antara (17,58 -0,005) sampai dengan (17,58 + 0,005) Jadi antara 17,575 –
17,585.
c.
Data statistik mempunyai batas bawah relatif, Batas atas relatif,
Batas bawah Nyata, dan Batas atas nyata.
Contoh:
1). Kita
memilik bilangan :40 -44
Bilangan 40 itu kita sebut : batas Bawah relatif bilangan 44 kita
sebut batas atas relatif.Batas bawahnya nyatanya adalah: 40 -0,5 = 39,5, Sedang
Batas Nyatanya adalah :44 + 0,5 = 44,50. Selanjutnya, bilangan 40 -44 itu kita
sebut Nilai Relatif , Sedang 39,5 – 44,5 Kita sebut Nilai Nyata. Kalau Kita
buat Bagannya adalah:
40
|
40
|
+ 0,5 = 39,5
|
- 0,5 = 39,5
|
Batas
Bawah Relatif
|
Batas
Bawah Nyata
|
Batas
Atas Relatif
|
Batas
Atas Nyata
|
Nilai Relatif
|
Nilai Nyata
|
Batas Bawahnya sering dikenal dengan istilah lower limit yang biasa
dilambangkan dengan huruf I (L Kecil). Sedangkan Batas Atas Nyata sering di
kenal dengan istilah upper limit Labang
nya U (Huruf U kecil)
3)
Kita memiliki bilangan 50.
Bilangan 50 Ini
Batas bawah nyatanya( lower limit )= 50-0,5= 49,5; Batas Atas nyatanya (upper
limit)=50 +0,5 = 50,5; Nilai nyata nya (t rue value)= 49,5 -50,5.
d. Data statistik yang berbentuk data kelompokan, memiliki nilai
tengah atau titik Tengah (mid Point). Yang di maksuddengan nilai Tengah dari
sederetan bilangan adalah bilanga yang yang terletak di Tengah –Tengah deretan
bilangan tersebut.
Contoh:
1)
Deretan bilangan 5 6789 nilai tengah
nya =7, sbab bilangan 7 tersebut
merupakan bilangan yang berada di tengah-tengah deretan bilangan itu.
2)
Data kelommpokan 50-54 Nilai tengah
=(50 + 54): 2 =52 sebab bilangan 52
adalah bilangan yang terletak di tengah- tengah deretan bilanga 50 51 52 53 54.
3)
Data
Kelompokan 75-80 Nilai Tengahnya= (75 +80): 2=77,5; Untuk menjelaskan hal ini
periksalah deretan bilangan – bilangan
di bawah ini.
75 76 77 78 79 80
77 + 78
2
77.5
(Nilai Tengah)
E. Data statistik
sebagai adata angka, dalam proses perhitungannya tidak menggunakan system
pecahan, melainkan menggunakan sistem desimal (sistem perpuluhan).
Contoh:
1)
Pecahan
Harus di ubah menjadi 0,50
2)
Pecahan
Harus di ubah menjadi 0,375
3)
Pecahan
4)
Pecahan
Harus di
ubah menjadi 0,1666666
F. Data statistik
sebagai data angka, dalam proses berhitungannya menggunakan sistem penggunaan
angka tertentu, Dalam hubungan ini , perlu di kemukakan bahwa walaupun dalam
pembuatan angka yang terletak di belakang tanda desimal tidak selalu sama,
namun pada dasarnya pembulatan tersebut dilakukan sampai dengan tiga buah angka di belakang
tanda desimal, dengan catatan:
1) jika setelah
tiga angka pembulatan data desimal
(tanda koma) terdapat bilangan yang besarnya 50 atau kurang dari 50, maka
bilangan 50 atau bilangan yang besarnya kurang dari 50 itu di anggap =0, dan
bilangan 0 itu ditambah kepada bilangan nomor tiga yang terletak di belakang
tanda desimal.
Contoh:
a)
0,1134892 di bulatkan menjadi 0,113
b)
0,8105071 di bulatkan menjadi 0,810
atau 0,810 dan seterusnya.
2)
Jika setelah tiga angka di belakang
tanda desimal terdapat bilangan yang besarnya 51 atau lebih dari 51, maka
bilangan 51 atau bilangan yang besarnya lebih dari 51 itu di anggap =1 dan
bilangan di tambah kepada bilangan nomr 3 yang terletak di belakang tanda
desimal.
Contoh:
a)0,2915167 di
bulatkan menjadi 0,292
b)0,5109865 di
bulatkan menjadi 0,511
dan seterusnya.
4. Beberapa Macam Contoh Data Statistik Dalam
Dunia Pendidikan
Dalam dunia
pendidikan dapat kita jumpai bermacam-macam data statistiik yang dapat di
analisis dengan teknik statistik.
Diantaranya dapat di kemukakan sebagai contoh disini misalnya:
a.
data statistik yang yang berkaitan dengan
prestasi belajar anak didik seperti :
1.
Nilai hasil ulangan harian (Nilai
hasil tes fromatif)
2.
Nilai hasil ulangan umum (Nilai
hasil tes sumatif)
3.
Nilai hasil seleksi penerimaan calon
siswa atau mahasiswa
4.
Nilai hasil ujian smester dan mid
smester
5.
Nilai hasil ebtanas
6.
Nilai hasil pekerjaan di rumah
7.
Nilai rapot atau STTB
8.
Sekor hasil tes iq
9.
Sekor hasil tes kepribadian
10.
Sekor hasil tes penjurusan.
dan sebagainya.
b. Data
yang berkaitan dengan anak didik seperti:
1).
jumlah anak didik secara keseluruhan dari tahun ke tahun
2).
Jumlah anak didik di tilik dari segi:
a.Tingkat
atau kelasnya
b.fakultas
atau kejuruannya
c.Jenis
Kelaminnya
d.Daerah
asanlya
e.sekolah
asalnya
f.status
pekerjaan orang tuanya
g.
Tingkat pendidikan orang tuanya
h.
Agama yang dai anutnya;
dan sebagainya.
3). Jumlah
lulusan atau abiturin atau/alumnus abi turien
a.Jumlah
anak didik yang berhasil naik kelas
b.
Jumlah anak didik yang berhasil atau tidak berhasil dalam ujian akhir
c.
Jumlah lulusan sarjana muda, dari tahun ke tahun.
d.
Jumlah Lulusan sarjana, dari tahun ke tahun
Dan
sebagainya
d.Data
statistiik yang berkaitan dengan data administrasi
e.Data
statistik yang berkaitan dengan anggaran pendapatan dan belanja.
f.Data
statistik yang berkaitan dengan bidang perlengkapan
g.Data
statistik yang berkaitan dengan bidang kepustakaan.
h.Data
statistik tentang angka yang presensi anak didik, staf pengajar dan staf
administrasi.
Dan
sebagainya.
D.
Pengumpulan
data statistik kependidikan
Pekerjaan menghimpun data statistik
kependidikan termasuk bagian awal dari kegiatan di bidang statistikpendidikan.
Dalam menghimpun
data statistik pendidikan, statistik sebagai ilmu pengetahuan telah
mengembangkan prinsip, cara dan alat yang perlu atau dapat di pergunakan,
sebagaimana akan di kemukakan pada pembicaraan berikut ini.
1.
Prinsip
Pengumpulan data statistik Kependidikan
Prinsip umum
yang harus di pgang oleh siapa saja yang bermaksud menghimpun data statistiik
(termasuk di dalam nya data statistik Kependidikan) ialah “Dengan waktu dan
tenaga,biaya, dan ala yang sehemat mungkin, Dapat di himpun Data yang lengkap,
Tepat, dan dapat di percaya.
A. Lengkapnya Data
Prinsip pertama yang harus di pegang ialah dalam pengumpulan data statistik kependidikan
kita harus berupaya maksimal mungkin untuk dapat menghimpun data yang selengkap-lengkapnya,
dan bukan data yang sebanyak –banyak nya, sebab data yang banyak belum
merupakan jaminan bahwa data tersebut lengkap.
Kata “lengkap” di
sini mengandung pengertian bahwa
volume data sebagaimana yang di
rencanakan , dapat di capai dengan sebaik-baiknya; tidak ada data yang ke cecer
atau terlupakan untuk di himpun sehingga
mengakibatkan kesulitan dalam penganalisaannya. Sudah barang tentu, agar hal
tersebut dapat di capai dengan sebaik-baiknya, dii perlukan adanya perencanaan
yang tuntas.
B.
Tepatnya data
Prinsip kedua
ialah, data yang di himpu hendaknya merupakan data yang tepat, yakni tepatdalam
hal:
1)
Jenis atau macam datanya;
2)
Waktu pengumpulannya;
3)
Kegunaan atau relevansinyasesuai
dengan tujuan pengumpulan data atautujuan penelitian;maupun
4)
Alat atau instrumen yang di
pergunakan untuk menghimpun data.
C.
Kebenaran Data
Yang Dihimpun
Prinsip ke tiga
ialah, data yang di himpn hendaklah data yang benar-benar dapat di percaya atau
dapat dijamin akan kesahihannya. Ini mengandung pengertian bahwa di samping
Data itu merupakan data yang benar( bukan data palsu atau di palsukan), juga
merupakan data yang bersumber dari pihak yang memang berkompeten dimintai
datanya.jika tidak, kesimpulan yang akan di tarikdengan mendasarkan diri pada
data tersebut ,akan menjadi jauh menyimpang
darikeadaan yang sebenarnya atau kurang sesuai dari kenyataan yang ada.
2.
Cara
Mengumpulkan Data statistik Kependidikan
Ditilik dari segi
luasnyaelemen yang menjadi obyek penelitian,Pengumpulan data statistik
a.
Sensus
Sensus ialah cara
mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian. Dengan kata
lain, sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh(complete enumeration)
terhadap elemen yang menjadi obyek
penelitian tanpa perkecualian. Kumpulan dari seluruh elemen iti tidak
lazi m itu di sebut populasi atau universe. Jadi pengumpulan data menggunakan
cara sensus. Obyek penelitiannya adalah populasi.
Keuntungan
menggunakan , Hasil yang di peroleh merupakan nilai karakteristik yang
sebenarnya (true value), karena sasaran penilitian mencakup keseluruhan obyek yang berada dalm populasi. Adapun
kelemahannya ialah sensus merupakan cara pengumpulan data yang banyak makan
waktu,tenga, biaya , dan peralatan.
B. Sampling
Sampling ialah
cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja
dari seluruhelemen yang menjadi obyek
penelitian . Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data dengan
mencatat atau meneliti sample-nya saja. Dengan cara sampling ini , hasil yang
di peroleh adalah nilai karakteristik perkiraan yang d peroleh dari sampel
itu,kita dapat memperkirakan hasil nilai sesungguhnya dari populasi yang sedang
kita teliti. Suadah barang tentu untuk
mendapatkan nilai perkiraan yang baik, sampel yang kita ambil harus bersifat
representatif(dapat di jamin dapat mencerminkan atau mewakili populasi).
Keunggulan
sampling ialah,pekerjaan pengumpulan data akan dapat dilaksanakan dengan waktu
,tenaga,biaya dan alat yang lebih relatif kecil jika di bandingkan dengan
sensus . Namun segi kelemahaanya ialah jika sempel tersebut tidak bersifat representatif , maka
kesimpulan yang di kenakan terhadap populasi akan tidak sesuai dengan kenyataan yang terdapat populasi. Cara
menghimpun data statistik dengan jalan sampling itu juga di kenal dengan
istilah sample survey Method.
Dilihat dari segi
bentuk pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Datanya, Pengumpulan Data Statistik
pendidikan dapat berbentuk:
a.
Pengamatan mendalam (systematic
observastion), yaitu pengamatan terhadap obyek yang akan dicatat datanya, dengan persiapan yang matang, di
lengkapi dengan instrumen tertentu.
b.
Wawancara mendalam (systematic
interview) yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan secara lisan, dan pertanyaan yang di ajukan
dalam wawancara itu telah di persiapkan secara tuntas, di lengkapi dengan
instrumennya.
c.
Angket yaitu cara pengumpulan data
berbentuk pengajuan pertanyaan yangtertulis melalui sebuah daftar pertanyaan
yang sudah di persiapkan sebelumnya.
d.
Pemeriksaan secara dokumentasi
(studi dokumenter), dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan
mempunyai relevansi tujuan penelitian.
e.
Tes, sperti: tes hasil belajar ,tes
kepribadian tes kecerdasan tes minat dan perhatian, dan sebagainya.
3.Alat Pengumpulan Data Statistik Kependidikan
Diantara alat yang bisa di pergunakan dalam pekerjaan
pengumpulan data statistik kependidikan, dapat di kemukakan disini misalnya:
a.
Daftar atau Daftar Cek (check List);
b.
Skal Bertingkat (Rating scale);
c.
Pedoman Wawancara (Interview Guide)
d.
Quistionaire (Daftar pertanyaan yang
setiap pertanyaannya sudah di sediakan jawabanya untuk di pilih , atau di
sediakan di tempat untuk mengisi
jawabannya).
Tentang
bagaimana wujud fisik alat pengumpulan
data statistik yang telah di sebutkan di atas , untuk meringkas pembicaraan
yang sengaja tidak di sajikan dalam makalah ini.
BAB III
PENUTUP
Statistik
Riset dalam Pendidikan (PAI) adalah Ilmu pengetahuan yang membahas atau
mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu
di tempuh atau di pergunakan, dalam rangka pengumpulan ,Penyusunan
,Penyajian,Penganalisaan bahan keteranganyangberwujud angka mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan pendidikan.
Fungsi
yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan terutama bagi para pendidik
(pengajar, guru, dosen atau yang lainya) adalah sebagai alat bantu penilaian
atau evaluasi terhadap hasil pendidikan setelah anak didik menempuh proses
pendidikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Data
statistik dan data statistik pendidikan Penelitian itu boleh hanya mengenai satu individu saja, akan
tetapi pencatatanya harus dilakukan
lebih dari satu kali.
Penggolongan
data statistik Sebagai kumpulan bahan
keterangan yang berwujud angka, data statistik dapat di bedakan dalam beberapa
golongan, penggolongan Data
statistik berdasarkan Data, Penggolongan
data statistik berdasarkan cara menyusun Angkanya, Penggolongan Data statistik
berdasarkan Bentuk Angkanya.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi statistik Riset dalam pendidikan (PAI) yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sudijono, Anas. Drs.Prof 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Subana,Drs.M.pd 2000. Statistik Pendidikan. CV Pustaka setia,
Bandung
Sudjana,Prof.Dr2005. Metoda
Statistika. PT.Tarsito,Bandung
No comments:
Post a Comment