Thursday, March 17, 2016

pengertian statistik dalam riset pendidikan pai


بِسْمِ اللهِ الرَّحْـمنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillahibrabbil alamin, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Terlebih utama sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah  yang berjudul “STATISTIK RISET DALAM PENDIDIKAN (PAI)” tepat pada waktunya, pada mata kuliah STATISTIK.
Makalah ini berisikan tentang Pengertian Statistik Riset Dalam Pendidikan (PAI), Fungsi  dan Kegunaanya, data Statistik dan  Statistik Kependidikan, Pengumpulan Data Statistik Kependidikan.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami haturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dan membantu dalam penyelesaian makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin


 








                                                                                                            21 September 2015

                                                                                                            KELOMPOK II
Daftar Isi








BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      LatarBelakangMasalah

Analisis statistika terdiri dari rangkaian kegiatan dimulai dari perencanaan pengumpulan data penyajian data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan. Menyajikan data, meski tampaknya mudah dan sederhana namun dalam prakteknya masih banyak orang yang menemui kesulitan bagaimana menyajikan data secara tepat sehingga mudah dicerna dan dipahami oleh konsumen. Data harus disajikan ke dalam suatu bentuk yang dapat memberikan arti dan tidak membebani pembaca atau konsumen berfikir dalam melihat data yang disajikan.

Suatu hal yang harus diperhatikan dalam penyajian data ini adalah siapa yang memerlukannya dan untuk apa. Dalam sistem manajemen kita mengenal ada tiga tingkatan manajerial dalam suatu organisasi yakni manajemen tingkat bawah, tingkat menengah dan tingkat atas/puncak. Masing-masing tingkatan ini memerlukan data sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada tingkat bawah data atau informasi yang dimiliki masih utuh dan lengkap seperti apa yang diperoleh di lapangan.

Ada dua cara penyajian data secara sederhana yakni dalam bentuk tabel dan grafik. Bagi pembaca yang telah mendapatkan pengetahuan tentang pembuatan tabel dan grafik ini dapat langsung menuju ke bab-bab selanjutnya.


B.       RumusanMasalah

1.         Apa Pengertian Statistik  dalam pendidikan?
2.         Fungsi  Statistik dalam Dunia Pendidikan  ?
3.         Bagaimana Penggolongan  Data Statistik ?













BAB II

PEMBAHASAN




 Statistik pendidikan dalam makalah ini adalah statistik dalam pengertian sebagai Ilmu pengetahuan, yaitu Ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu di tempuh atau di pergunakan, dalam rangka pengumpulan ,Penyusunan ,Penyajian,Penganalisaan bahan keteranganyangberwujud angka. mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan (khusus proses belajar-mengajar), dan penarikan kesimpulan, pembuatan perkiraan serta ramalan sera ilmiah (dalam hal ini secara matematik) atas dasar kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka tadi.
                             
Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan terutama bagi para pendidik (pengajar, guru, dosen atau yang lainya) adalah sebagai alat bantu. Tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugasnya, seorang pendidik akan senantiasa terlibat pada masalah penilaian atau evaluasi terhadap hasil pendidikan setelah anak didik menempuh proses pendidikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. di dalam kegiatan menilai itu, seorang pendidik menggunakan norma tertentu; norma tersebut pada hakekatnya adalah semacam ukuran. Hasil penilain itu biasaanya dinyatakan dalam berbagai macam cara. Namun cara yang paling umum digunakan adalah menyatakan dalam bentuk angka (bilangan). Memang hal yang di nilai itu sendiri  yaitu kemajuan atau perkembangan anak didik dalam jangka waktu tertentu sebenarnya bersifat kualitatif, akan tetapi diubah menjadi data yang kuantitatif. Dengan kata lain, terhadap hasil penilaian itu dilakukan kuantifikasi. Alasan kuantifikasi itu sudah barang tentu bermacam-macam, namun alasan yang paling utama adalah, dengan melakukan pengubahan bahan keterangan yang bukan berupa angka menjadi bahan keterangan yang berupa angka, pendidik akan dapat dengan secara jelas dan tegas memperoleh gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik, setelah menjalani proses pendidikan.

Dengan menggunakan data kuantitatif seorang pendidik akan lebih dapat meperoleh kepastian, ketimbang menggunakan data kualitatif. Karena dalam kegiatan penilaian hasil pendidikan cara yang paling umum adalah dengan menggunakan data kuantitatif. Maka tidak perlu diragukan lagi bahwa statistik dalam hal ini mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai alat bantu, yaitu alat bantu untuk mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan penilaian tersebut.

Bagi seorang pendidik profesional, statistik juga memiliki keguanaan yang cukup besar, sebab dengan menggunakan statistik sebagai alat bantu, maka pada data tersebut pendidik akan dapatkan hal-hal sebagai berikut:
a.         Memperoleh gambaran, baik gambaran umum maupun secara khusus tentang suatu gejala, keadaan atau peristiwa.
b.         Mengikuti perkembangan pasang surut mengenai gejala, keadaan atau peristiwa tersebut, dari waktu ke waktu.
c.         Melakukan pengujian, apakah gejala yang satu berbeda dengan gejala yang lain, jiaka terdapat perbedaan apakah perbedaan itu merupak perbedaan yang berarti (meyakinkan) ataukah perbedaan itu terjadi hanya kebetulan saja.
d.         Mengetahui apakah gejala yang satu ada hubungannya dengan gejala yang lain.
e.         Menyusun data laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur , ringkas dan jelas.
f.          Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara tepat dan mantap, serta dapat memperkirakan atau meramlkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa mendatang, dan langkah kongkrit apa yang perlu dilakukan pendidik.


            Dalam pembicaraan terdahulutelah di kemukakan bahwa data statistik adalah data yang berwujud angka atau bilangan. Dengan kata lain, bahan mentah bagi statistik adalah angka atau bilangan dapat di sebut data statistik . Timbul pertanyaan: apakah setiap angka dan bilangan dapat di sebut data statistik ?Jawabnya secara sangat singkat tentu  saja tidak . tidak semua angka dapat di sebut data statistik , angka itu harus mempunyai syarat tertentu, yaitu bahwa angka tadi haruslah menunjukkan suatu ciri dari suatu penelitian  yang bersifat agregatif serta mencerminkan suatu kegiatan  dalam bidang atau lapangan tertentu.
Penelitian itu boleh hanya mengenaisatu individu saja, akan tetapipencatatanya  harus dilakukanlebih dari satu kali
Contoh:
a.              “A” adalah seorang siswa madrasah Aliyah (1 orang individu). Terhadap diri “A” dilakukan pencatatan mengenai  nilai hasil belajar bahasa Arab yang Berhasi dicapai pada smester 1, smester II, Smester III, Smester IV, Smester V, SmesterVI,. Hasil pencatatan Mengenai  hal di atas , menunjukkan angka sebagai berikut
Semester ke:
I           5,5      
II          6          Angka-angka ini telah menunjukkan ciri tentang perkembangan
III         6          prestasi belajar siswa “A” dala bahasa Arab dari waktu ke waktu.
IV        6,5
V          7
VI        7
   Tampak jelas bahwa sekalipun individunya hanya satu sajanamun penelitian  atau catatan nilai hasil belajarnya dilakukan secara berulang kali(lebih darii satu kali)
b.             Bahwa penelitian atau pencatatan hanya di lakukan satu kali saja, tetapi yang di teliti harus lebih dari satu.
Contoh:
          Hasil pencatatan mengenai nilai hasil tes formatif dalam bidang studi ilmutauhid dari sejumlah 10 orang siswa Madrasah Aliyah menunjukkan Angka sebagai berikut:

No
Nama
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Arifin
Badriyah
Cicik S.
Dudung
Emy R.
Farid
Giyono
Hasa
Ismail
Juwariyah
7
6
5
9
4
7
6
5
8
6


Dari Angka-Angka ini kita dapat peroleh suatu ciri dari hasil tes formatif dalam bidang studi tauhid misalnya: Nilai rata -rata
 Dari  ke 10 orang siswa madrasah aliyah tersebut adalah 6,3(Jumlah nilai=63, dibagi 10 orang individu)



Angka-angka seperti itu yang telah di kemukakan pada contoh di atas dapat kita sebut data statistik, sebab di samping angka itu telah mencerminkan suatu kegiatan penelitian (pencatatan)  yang bersifat agregatif juga angka (yang melambangkan nilai hasil belajar siswa) itu telah mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang tertentu (dalam hal ini kegiatan dalam bidanng kependidikan )
            Sebagai  kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka, data statistik dapat di bedakan dalam beberapa golongan,teergantung dari segi mana pembedaan itu dilakukan
a.             PenggolonData Statistik  Berdasarkan Data
   Di tinjau dari segi sifat angkanya, data statistik dapat di bedakan menjadi dua golongan yaitu datakontinyu dan data diskrit,
Data kontinyu ialah data statistik yang angka-angkanya merupakan deretan angka yang sambung menyambung. Dengan kata lain, data kontinyu ialah data yang deretan angkanya merupakan suatu kontinu
Contoh :
1)            Data ststistiik mengenai tinggi badan(dalam ukuran centimeter):150-150,1-150,2-150,3-150,4-150-5-150,6-150,7-Dan seterusnya.
2)            Data statstik mengenai berat badan(dalam ukuran kilogram):40-40,1-40,2-40,3-1-40,4-40,5-40,6-40,7-40,8-40,9-Dan sterusnya.
Data diskrit ialah data statistik yang tidak mungkin bebentuk pecahan .
1)            Data statistik tentang  jumlah anggota keluarga(dalam satuan orang):
1-2-3-4-5-6-7-dan sebagainya.
2)            Data statistik tentang jumlah buku-buku perpustakaan:(dalam satuan ekslampar):
50-125-307-5113-12891 dan sebagainya.
Disini jelas bahwa tidak mungkin jumlah anggota keluarga =1,25-3,50 dan sebagainya; demikian pula tidak ungkin jumlah buku perpuatakaan = 50,75-125,33-209,67 dan sebagainya.
b.             Penggolongan data statistik berdasarkan cara menyusun Angkanya.
Ditinjau dari segi cara menyusun Angkanya, data statistik dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu data nominal,data ordinal dan data interval.
Data nominalialah data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan atas penggolongan atau klasifikasi tertentu.
Contoh:
Datastatistik tentang jumlah siswa Madarasah Tsanawiyah Negri dalam tahun ajaran 1984/1985. Ditilik dari segi tingkat (kelas) dan jenis kelaminnya,seperti tertera pada Tabel 1.1.
TABEL 1.1. Jumlah siswa Tsanawiyah Negri “X” Pada Tahun Ajaran 1984/1985, Menurut Tingkat Dan Jenis Kelaminnya.
Kelas
Jenis kelamin
Jumlah
Pria
Wanita
III
II
I
50
48
72
34
44
52
84
92
124
Jumlah
170
130
300

Dalam Tabel 1.1. Angka  50,34,48,dan Seterusnya adalah data Nominal, sebab angka itu disusun berdasarkan penggolongan atau klasifikasi, baik menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya
   Data Nominal juga sering di sebut Data hitungan.
 Dikatakan demikian karna data angka itu di peroleh dengan cara menghitung (dalam hal ini menghitung jumlah siswa baik menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya).
Data oridinal juga sering di sebut data urutan, yaitu Data statistik yang cara menyusun angkanya di dasarkan atas urutan kedudukan (rangking).
Contoh:
   Misalkan dari sejumlah lima orang finalis dalam lomba baca puisi di peroleh skor hasil penilaian dewan juri, sebagaimana tertera pada tabel 1.2. angka 1,2,3,4,dan 5 yang tercantum pada kolom terakhir kita sebut data oridinal ( 1= juara pertama.urutan 2= Juara ke dua . Urutan 3= Juara ketiga, Urutan 4= Juara HarapanI, Dan Urutan 5=Juara Harapan II).

Nomor urut
Nomor undian
Nama
Skor
Urutan Kedudukan
1.
2.
3.
4.
5.
031
115
083
024
056
Supapto
Gunawan
Prabowo
Kurniawan
Martono
451
497
427
568
485
4
2
5
1
3

   Data Interval  ialah Data statistik diman terdapat jarak yang sama di antara hal-hal yang sedang di selidiki atau di persoalkan .sebagai contoh, Periksalah Kembali Tabel 1.2. Angka 1,2,3,4, dan 5 adalah data Ordinal; sedangkan Angka 568,497,485,451, dan 427 itulah yang kita sebut data interval
   Dari Tabel 1.2 itu kita mengetahui bahwa sekalipun lima orang finalis itu mempunyai perbedaan urutan kedudukan yang sama (yaitu masing-masing selisih Perbedaannya = 1), Namun dengan perbedaan urutan kedudukan yang sama itu tidak mesti menunjukkan perbedaan skor yang sama. Misalnya: Perbedaan skor antara juara I dengan Juara II adalah = 568-497 = 71; Perbedaan skor antara Juara II dengan juara III =497-585 =12; Perbedaan skor antar juara III dengan Juara IV =485-451 =34; Perbedaan skor antara Juara IV dengan Juara V =451 – 427 = 24.
   Jadi dengan mengetahui data interval,informasi yang di peroleh dari data ordinal akan menjadi lebih jelas dan lengkap.
c.         Penggolongan Data statistik berdasarkan Bentuk Angkanya.
            Ditinjau dari segi bentuk angkanya , Data ststistik dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu : Data tunggal (ungrouped data) data pengelompokan  atau data bergolong (grouped data).
            Data tunggal  ialah Data statistik yang Masing-masing Angkanya merpakan suatu unit (satu kesatuan )., dengan kata lain data tunggal adalah data sttistik yang angka-angkanya tidak di klompok-klompokkan
Contoh:
            Dalam bidang studi ilmu jiwa umum Adalah sebagai berikut:
40        71        54        67        59        84        46        51        60        75
82        55        65        45        63        74        58        44        76        53
73        46        73        58        61        80        59        84        57        45
30        57        62        68        48        35        39        55        48        60
Nilai 40, 71, 54, 67, 59, Dan seterusnya itu masing-masing angkanya merupakan satu unit atau satu kesatuan; masing-masing Angka tersebut berdiri sendiri-sendiri dan tidak di klompok-klompokkan. Data Angka yang demikian kita sebut data tunggal.
          Data Kelompokan ialah Data statistiik yang tiap-tiap unitnya  terdiri dari seklompok angka
Contoh:
Data berupa Nilai hasil ulangan Harian 40 Orang Siswa PGA  Negri seperti di atas, tetapi angka- angkanya di kelompokkan , misalnya:
Nilai            80 -84
        75 -79
        70 -74
        65 -69
                    Dan seterusnya.
Dalam Klompok nilai 80 -84 teerkandung nilai :80, 81, 82, 83, dan 84;Dalam klompok nilai65 -69 terkandung nilai 65, 66, 67, 68, dan 69; Jadi tiap unit angka terdiri dari sekelompok angka.
D.        Penggolongan Data Statistik Berdasarkan Sumbernya
            Ditinjau dari segi sumbernya ( sumber dari Mana data angka itu di peroleh),Data statistik dapat di bedakan menjadi dua macamYaitu: data primer dan data sekunder.
            Data Primer adalah data statistik yang di peroleh atau bersumber dari tangan Pertama(firs hand data).
Contoh:
Data tentang alumni IAIN yang di peroleh dari bersumber dari bagian Kemahasiswaan Dan Alumni IAIN.
Data sekunder adalah data statistiknyang di peroleh atau bersumber dari tangan kedua (second hand data).
Contoh:
            Data tentang alumni IAIN yang di peroleh atau bersumber dari surat kabar masa kini, kedaulatan Rakyat, Berita Nasional, dan sebagainya.
E.         Penggolongan data statistik Berdasarkan  Waktu Pengumpulannya
            Dapat ditinjau dari segi waktu pengumpulannya, data statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: data seketika (cross section data) dan data urutan waktu (time series data)
            Data Seketika adalah data statistik yang mencerminkan ke adaan pada satu waktu saja (at a point of time).
Contoh:
            Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMTA dalam tahun ajaran 1984/1985 (hanya 1 tahun ajaran saja).
            Data Urutan Waktu ialah data statistik yang mencerminkan keadaan atau perkembangan mengenai sesuatu hal, dari satu waktu  ke waktu yang lain secara berurutan. Data urutan waktu juga sering di kenal dengan istila: Historical Data .
Contoh:
Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA mulai tahun ajaran 1971/1972  sampai dengan tahun ajaran 1980/1981.

3.         Sifat Data statistik

Sebagai data angaka, dat statistik memiliki beberapa sifat tertentu , antara lain adalah:
a.       Data statistiik memiliki  Nilai relatif (Relative Value) atau Nilai semu, Nilai Relatif dari sesuatu angka atau bilangan  adalah nilai yang di tunjukkan oleh angka atau bilangan itu sendiri.
Contoh:
Nilai relatif dari bilangan 5 adalah bilangan 5 itu sendiri Nilai relati bilangan 72 adalah bilangan 72 itu sendiri.
b.      Data statistikmemiliki Nilai nyata (true Value) atau Nilai angka yang sebenarnya.Nilai Nyata dari suatu angka adalah: daerah tertentu dalam suatu deretan angka, yang di wakili oleh nilai Relatif. Contoh:
1)      Nilai Nyata dari angka  adalah daerah antara (5- 0,5) sampai dengan (5 + 0,5). Jadi nilai nyata dari angka 5 adalah daerah antara 4,5 -5,5;
2)      Nilai nyata dari 17.5 adalah daerah antara (17,5 -0,05) sampai dengan (17,5_0,05); jadi antara 17,45- 17,55.
3)      Nilai Nyata dari 17,58 adalah daerah antara (17,58 -0,005) sampai dengan (17,58 + 0,005) Jadi antara 17,575 – 17,585.
c.       Data statistik mempunyai batas bawah relatif, Batas atas relatif, Batas bawah Nyata, dan Batas atas nyata.
Contoh:
1). Kita memilik bilangan :40 -44
Bilangan 40 itu kita sebut : batas Bawah relatif bilangan 44 kita sebut batas atas relatif.Batas bawahnya nyatanya adalah: 40 -0,5 = 39,5, Sedang Batas Nyatanya adalah :44 + 0,5 = 44,50. Selanjutnya, bilangan 40 -44 itu kita sebut Nilai Relatif , Sedang 39,5 – 44,5 Kita sebut Nilai Nyata. Kalau Kita buat Bagannya adalah:
40
40
+ 0,5 = 39,5
- 0,5 = 39,5
Batas Bawah Relatif
Batas Bawah Nyata
Batas Atas Relatif
Batas Atas Nyata
Nilai Relatif
Nilai Nyata
 
















Batas Bawahnya sering dikenal dengan istilah lower limit yang biasa dilambangkan dengan huruf I (L Kecil). Sedangkan Batas Atas Nyata sering di kenal dengan istilah  upper limit Labang nya U (Huruf U kecil)
3)      Kita memiliki bilangan 50.
Bilangan 50 Ini Batas bawah nyatanya( lower limit )= 50-0,5= 49,5; Batas Atas nyatanya (upper limit)=50 +0,5 = 50,5; Nilai nyata nya (t rue value)= 49,5 -50,5.

d. Data statistik yang berbentuk data kelompokan, memiliki nilai tengah atau titik Tengah (mid Point). Yang di maksuddengan nilai Tengah dari sederetan bilangan adalah bilanga yang yang terletak di Tengah –Tengah deretan bilangan tersebut.
Contoh:
1)      Deretan bilangan 5 6789 nilai tengah nya =7, sbab  bilangan 7 tersebut merupakan bilangan yang berada di tengah-tengah deretan bilangan itu.
2)      Data kelommpokan 50-54 Nilai tengah =(50 + 54): 2 =52 sebab bilangan  52 adalah bilangan yang terletak di tengah- tengah deretan  bilanga 50 51 52 53 54.
3)      Data Kelompokan 75-80 Nilai Tengahnya= (75 +80): 2=77,5; Untuk menjelaskan  hal ini  periksalah deretan bilangan – bilangan  di bawah ini.
75                          76                    77                    78                    79                    80



77              +          78
2

77.5
      (Nilai Tengah)
E.         Data statistik sebagai adata angka, dalam proses perhitungannya tidak menggunakan system pecahan, melainkan menggunakan sistem desimal (sistem perpuluhan).


Contoh:
1)      Pecahan  Harus di ubah menjadi 0,50
2)      Pecahan   Harus di ubah menjadi 0,375
3)      Pecahan
4)      Pecahan   Harus di  ubah menjadi 0,1666666

F.         Data statistik sebagai data angka, dalam proses berhitungannya menggunakan sistem penggunaan angka tertentu, Dalam hubungan ini , perlu di kemukakan bahwa walaupun dalam pembuatan angka yang terletak di belakang tanda desimal tidak selalu sama, namun pada dasarnya pembulatan tersebut dilakukan  sampai dengan tiga buah angka di belakang tanda desimal, dengan catatan:
1)         jika setelah tiga  angka pembulatan data desimal (tanda koma) terdapat bilangan yang besarnya 50 atau kurang dari 50, maka bilangan 50 atau bilangan yang besarnya kurang dari 50 itu di anggap =0, dan bilangan 0 itu ditambah kepada bilangan nomor tiga yang terletak di belakang tanda desimal.
Contoh:
a)      0,1134892 di bulatkan menjadi 0,113
b)      0,8105071 di bulatkan menjadi 0,810 atau 0,810 dan seterusnya.
2)      Jika setelah tiga angka di belakang tanda desimal terdapat bilangan yang besarnya 51 atau lebih dari 51, maka bilangan 51 atau bilangan yang besarnya lebih dari 51 itu di anggap =1 dan bilangan di tambah kepada bilangan nomr 3 yang terletak di belakang tanda desimal.
Contoh:
a)0,2915167 di bulatkan menjadi 0,292
b)0,5109865 di bulatkan menjadi 0,511
 dan seterusnya.

4.  Beberapa Macam Contoh Data Statistik Dalam Dunia Pendidikan

            Dalam dunia pendidikan dapat kita jumpai bermacam-macam data statistiik yang dapat di analisis dengan teknik statistik.
Diantaranya dapat di kemukakan sebagai contoh disini misalnya:
a.       data statistik yang yang berkaitan dengan prestasi belajar anak didik seperti :

1.      Nilai hasil ulangan harian (Nilai hasil tes fromatif)
2.      Nilai hasil ulangan umum (Nilai hasil tes sumatif)
3.      Nilai hasil seleksi penerimaan calon siswa atau mahasiswa
4.      Nilai hasil ujian smester dan mid smester
5.      Nilai hasil ebtanas
6.      Nilai hasil pekerjaan di rumah
7.      Nilai rapot atau STTB
8.      Sekor hasil tes iq
9.      Sekor hasil tes kepribadian
10.  Sekor hasil tes penjurusan.
dan sebagainya.
b. Data yang berkaitan dengan anak didik seperti:
1). jumlah anak didik secara keseluruhan dari tahun ke tahun
2). Jumlah anak didik di tilik dari segi:
a.Tingkat atau kelasnya
b.fakultas atau kejuruannya
c.Jenis Kelaminnya
d.Daerah asanlya
e.sekolah asalnya
f.status pekerjaan orang tuanya
g. Tingkat pendidikan orang tuanya
h. Agama yang dai anutnya;
  dan sebagainya.
3). Jumlah lulusan atau abiturin atau/alumnus abi turien
a.Jumlah anak didik yang berhasil naik kelas
b. Jumlah anak didik yang berhasil atau tidak berhasil dalam ujian akhir
c. Jumlah lulusan sarjana muda, dari tahun ke tahun.
d. Jumlah Lulusan sarjana, dari tahun ke tahun
Dan sebagainya
d.Data statistiik yang berkaitan dengan data administrasi
e.Data statistik yang berkaitan dengan anggaran pendapatan dan  belanja.
f.Data statistik yang berkaitan dengan bidang perlengkapan
g.Data statistik yang berkaitan dengan bidang kepustakaan.
h.Data statistik tentang angka yang presensi anak didik, staf pengajar dan staf administrasi.
Dan sebagainya.

D.     Pengumpulan data statistik kependidikan

            Pekerjaan menghimpun data statistik kependidikan termasuk bagian awal dari kegiatan di bidang statistikpendidikan.
            Dalam menghimpun data statistik pendidikan, statistik sebagai ilmu pengetahuan telah mengembangkan prinsip, cara dan alat yang perlu atau dapat di pergunakan, sebagaimana akan di kemukakan pada pembicaraan berikut ini.
1.      Prinsip Pengumpulan data statistik Kependidikan
Prinsip umum yang harus di pgang oleh siapa saja yang bermaksud menghimpun data statistiik (termasuk di dalam nya data statistik Kependidikan) ialah “Dengan waktu dan tenaga,biaya, dan ala yang sehemat mungkin, Dapat di himpun Data yang lengkap, Tepat, dan dapat di percaya.
A.     Lengkapnya Data
Prinsip pertama yang harus di pegang ialah  dalam pengumpulan data statistik kependidikan kita harus berupaya maksimal mungkin untuk dapat  menghimpun data yang selengkap-lengkapnya, dan bukan data yang sebanyak –banyak nya, sebab data yang banyak belum merupakan jaminan bahwa data tersebut lengkap.
            Kata “lengkap” di sini mengandung pengertian           bahwa volume data sebagaimana  yang di rencanakan , dapat di capai dengan sebaik-baiknya; tidak ada data yang ke cecer atau terlupakan  untuk di himpun sehingga mengakibatkan kesulitan dalam penganalisaannya. Sudah barang tentu, agar hal tersebut dapat di capai dengan sebaik-baiknya, dii perlukan adanya perencanaan yang tuntas.
B.     Tepatnya data
            Prinsip kedua ialah, data yang di himpu hendaknya merupakan data yang tepat, yakni tepatdalam hal:
1)      Jenis atau macam datanya;
2)      Waktu pengumpulannya;
3)      Kegunaan atau relevansinyasesuai dengan tujuan pengumpulan data atautujuan penelitian;maupun
4)      Alat atau instrumen yang di pergunakan untuk menghimpun data.

C.     Kebenaran Data Yang Dihimpun
            Prinsip ke tiga ialah, data yang di himpn hendaklah data yang benar-benar dapat di percaya atau dapat dijamin akan kesahihannya. Ini mengandung pengertian bahwa di samping Data itu merupakan data yang benar( bukan data palsu atau di palsukan), juga merupakan data yang bersumber dari pihak yang memang berkompeten dimintai datanya.jika tidak, kesimpulan yang akan di tarikdengan mendasarkan diri pada data tersebut ,akan menjadi  jauh menyimpang darikeadaan yang sebenarnya atau kurang sesuai dari kenyataan yang ada.

2.      Cara Mengumpulkan Data statistik Kependidikan
            Ditilik dari segi luasnyaelemen yang menjadi obyek penelitian,Pengumpulan data statistik
a.       Sensus
            Sensus ialah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti seluruh elemen  yang menjadi obyek penelitian. Dengan kata lain, sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh(complete enumeration) terhadap elemen yang menjadi obyek  penelitian tanpa perkecualian. Kumpulan dari seluruh elemen iti tidak lazi m itu di sebut populasi atau universe. Jadi pengumpulan data menggunakan cara sensus. Obyek penelitiannya adalah populasi.
            Keuntungan menggunakan , Hasil yang di peroleh merupakan nilai karakteristik yang sebenarnya (true value), karena sasaran penilitian  mencakup keseluruhan obyek  yang berada dalm populasi. Adapun kelemahannya ialah sensus merupakan cara pengumpulan data yang banyak makan waktu,tenga, biaya , dan peralatan.
B. Sampling
            Sampling ialah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruhelemen  yang menjadi obyek penelitian . Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat atau meneliti sample-nya saja. Dengan cara sampling ini , hasil yang di peroleh adalah nilai karakteristik perkiraan yang d peroleh dari sampel itu,kita dapat memperkirakan hasil nilai sesungguhnya dari populasi yang sedang kita teliti. Suadah barang  tentu untuk mendapatkan nilai perkiraan yang baik, sampel yang kita ambil harus bersifat representatif(dapat di jamin dapat mencerminkan atau mewakili populasi).
            Keunggulan sampling ialah,pekerjaan pengumpulan data akan dapat dilaksanakan dengan waktu ,tenaga,biaya dan alat yang lebih relatif kecil jika di bandingkan dengan sensus . Namun segi kelemahaanya ialah jika sempel tersebut  tidak bersifat representatif , maka kesimpulan yang di kenakan terhadap populasi akan tidak sesuai  dengan kenyataan yang terdapat populasi. Cara menghimpun  data statistik dengan  jalan sampling itu juga di kenal dengan istilah sample survey Method.
            Dilihat dari segi bentuk pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Datanya, Pengumpulan Data Statistik pendidikan dapat berbentuk:
a.       Pengamatan mendalam (systematic observastion), yaitu pengamatan terhadap obyek yang akan dicatat  datanya, dengan persiapan yang matang, di lengkapi dengan instrumen tertentu.
b.      Wawancara mendalam (systematic interview) yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan  secara lisan, dan pertanyaan yang di ajukan dalam wawancara itu telah di persiapkan secara tuntas, di lengkapi dengan instrumennya.
c.       Angket yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan yangtertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah di persiapkan sebelumnya.
d.      Pemeriksaan secara dokumentasi (studi dokumenter), dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi tujuan penelitian.
e.       Tes, sperti: tes hasil belajar ,tes kepribadian tes kecerdasan tes minat dan perhatian, dan sebagainya.
3.Alat  Pengumpulan Data Statistik Kependidikan
            Diantara  alat yang bisa di pergunakan dalam pekerjaan pengumpulan data statistik kependidikan, dapat di kemukakan disini misalnya:
a.       Daftar atau Daftar Cek (check List);
b.      Skal Bertingkat (Rating scale);
c.       Pedoman Wawancara (Interview Guide)
d.      Quistionaire (Daftar pertanyaan yang setiap pertanyaannya sudah di sediakan jawabanya untuk di pilih , atau di sediakan di tempat  untuk mengisi jawabannya).
Tentang bagaimana  wujud fisik alat pengumpulan data statistik yang telah di sebutkan di atas , untuk meringkas pembicaraan yang sengaja  tidak di sajikan dalam  makalah ini.













BAB III

PENUTUP


Statistik Riset dalam Pendidikan (PAI)  adalah  Ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu di tempuh atau di pergunakan, dalam rangka pengumpulan ,Penyusunan ,Penyajian,Penganalisaan bahan keteranganyangberwujud angka mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan.
Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan terutama bagi para pendidik (pengajar, guru, dosen atau yang lainya) adalah sebagai alat bantu penilaian atau evaluasi terhadap hasil pendidikan setelah anak didik menempuh proses pendidikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Data statistik dan data statistik pendidikan Penelitian itu boleh hanya mengenai satu individu saja, akan tetapi pencatatanya  harus dilakukan lebih dari satu kali.
Penggolongan data statistik Sebagai  kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka, data statistik dapat di bedakan dalam beberapa golongan, penggolongan  Data statistik  berdasarkan Data, Penggolongan data statistik berdasarkan cara menyusun Angkanya, Penggolongan Data statistik berdasarkan Bentuk Angkanya.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi  statistik Riset dalam pendidikan (PAI) yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.













 

DAFTAR PUSTAKA



Sudijono, Anas. Drs.Prof 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Subana,Drs.M.pd  2000. Statistik Pendidikan. CV Pustaka setia, Bandung
Sudjana,Prof.Dr2005. Metoda Statistika. PT.Tarsito,Bandung










No comments:

Post a Comment