Friday, February 26, 2016

makalah pertumbuhan dan perkembangan

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dua bagian yang kondisional dari manusia meliputi pribadi yang bersifat material kuantitatif yang mengalami pertumbuhan dan pribadi yang fungsional kualitatif yang mengalami perkembangan.[1]
Pertumbuhan yang terjadi sebagai perubahan individu lebih mengacu dan menekankan pada aspek perubahan fisik ke arah lebih maju. Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang khas dari gejala-gejala psikologis ke arah lebih maju. Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan. Berkat adanya pertumbuhan maka pada saatnya anak akan mencapai kematangan.[2]
Perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan: bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa dan masa tua.[3]
Sebagai calon pendidik, haruslah memiliki pemahaman secara psikologis mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia, agar nantinya dapat membantu perbaikan ke arah pembangunan manusia seutuhnya. Maka, dalam makalah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pertumbuhan dan perkembangan.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimana pengertian pertumbuhan?
2.      Bagaimana pengertian perkembangan?
3.      Bagaimana hukum pertumbuhan dan perkembangan ?
























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. Pendapat para ahli biologi tentang pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran demensif tubuh serta bagian-bagiannya.
Pengertian pertumbuhan menurut beberapa ahli [4]:
1.      H.C. Witherington
“Pertumbuhan merupakan suatu sifat umum dari seluruh organisme, seluruh personalitas atau kepribadian.
2.      C.P. Chaplin
“Pertumbuhan merupakan satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh dari organisme sebagai suatu keseluruhan.
3.      A.E. Sinolungan
“Pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau diukur seperti panjang atau berat tubuh.
4.      Ahmad Thonthowi
“Pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran sebagai akibat dari adanya perbanyakan sel-sel.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan hasil dari sebuah perkembangan yang meningkat dari sebelumnya, dimana pertumbuhan bersifat kuantitatif seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, jantung, paru-paru, dan sebagainya.[5]
Pertumbuhan fisik bersifat meningkat, menetap dan kemudian mengalami kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Ini berarti pertumbuhan fisik ada puncaknya. Sesudah masa tertentu, fisik mulai mengalami kemunduran dan berakhir pada keruntuhan di hari tua, dimana kekuatan dan kesehatannya berkurang, panca indra menjadi lemah atau lumpuh sama sekali. Berbeda halnya dengan perkembangan aspek mental atau psikis yang relatif berkelanjutan, sepanjang individu yang bersangkutan tetap memeliharanya.

B.     Perkembangan
Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi.
Pengertian perkembangan menurut beberapa ahli [6]:
1.      C. P. Chaplin
“Perkembangan meliputi : 1) Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati 2) Pertumbuhan 3) Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional 4) Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.”
2.      F.J Monks, dkk.
“Perkembangan merupakan suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar.”
3.      H.C. Watherington
“Perkembangan sebagai suatu bagian dari pertumbuhan menunjuk pada perluasan fungsi-fungsi secara terperinci.”
Dari beberapa definisi di atas, maka perkembangan (development) adalah suatu proses perubahan yang sifatnya progresif, dimana di dalamnya juga terjadi perubahan pada serangkaian jasmani dan rohani yang bersifat tetap dan terus menerus menuju tahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan belajar.
Dengan demikian, istilah “pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan istilah “perkembangan” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat. Perkembangan rohani tidak terhambat walaupun keadaan jasmani sudah sampai pada puncak pertumbuhannya.[7]
Terdapat beberapa perkembangan manusia, antara lain:
a.      Perkembangan masa prenatal
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal pada tiga tahap perkembangan di antaranya :
1)      Tahap germinal (pembuahan)
2)      Tahap embrio (usia 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan)
3)      Tahap janin (usia 9 minggu sampai lahir) [8]
b.      Perkembangan kelahiran
Studi psikologis tentang kelahiran lebih difokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan pasca lahir, kondisi lingkungan pralahir, dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir. Di antara kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir adalah : jenis kelahiran, pengobatan ibu, lingkungan pralahir, perawatan pascalahir, sikap orang tua.[9]
c.       Perkembangan masa bayi
Perkembangan fisik masa bayi terjadi selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi berlangsung sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Tubuhnya bergerak terus menerus ke kiri dan ke kanan dan sering kali tidak dapat dikendalikan. Mereka juga memiliki refleks yang didominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang.[10]Selama masa bayi, kapasitas intelektual atau kognitif seseorang telah mengalami perkembangan.[11]
d.      Perkembangan masa anak-anak awal
Sejumlah ahli membagi masa anak-anak menjadi dua, yaitu masa anak-anak awal dan masa anak-anak akhir. Masa anak-anak awal berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun, dan masa anak-anak akhir dari usia 6 tahun sampai saat anak matang secara seksual.
Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi, namun keterampilan-keterampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang pesat.[12]Seiring dengan meningkatnya kemampuan anak untuk mengeksplorasi lingkungan, karena bertambah besarnya koordinasi dan pengendalian motorik yang disertai dengan meningkatnya kemampuan untuk bertanya dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti orang lain, maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif, bebas, dan imajinatif.[13]


e.       Perkembangan masa pertengahan dan akhir anak-anak
Periode ini berlangsung dari usia 6 tahun hingga tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan perkembangan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira 2 tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan berkembang pesat. Karena itu, masa ini sering juga disebut sebagai “masa tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Meskipun merupakan “masa tenang”, tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti.[14]

f.       Perkembangan masa remaja
Secara luas istilah remaja menunjukkan suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu; 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, 18-21 tahun = masa remaja akhir.
Adapun aspek dari perkembangan masa remaja diantaranya; perkembangan individualisasi dan identitas, perkembangan hubungan dengan orang tua, perkembangan hubungan dengan teman sebaya, perkembangan seksualitas, dan lain sebagainya.[15]
g.      Perkembangan masa dewasa dan tua
Pada umumnya psikolog menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan berlangsung sampai sekitar usia 40-45, dan pertengahan masa dewasa berlangsung dari sekitar usia 40-45 sampai sekitar usia 65 tahun, serta masa dewasa lanjut atau masa tua berlangsung dari sekitar usia 65 tahun sampai meninggal.
Perkembangan tidak berakhir dengan tercapainya kematangan fisik. Sebaliknya, perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan, mulai dari masa konsepsi berlanjut ke masa sesudah lahir, masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga menjadi tua. Perubahan-perubahan badaniah yang terjadi sepanjang hidup, mempengaruhi sikap, proses kognitif, dan perilaku individu. [16]

C.    Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan
Adapun hukum pertumbuhan dan perkembangan antara lain :
Hukum Pertumbuhan
Hukum Perkembangan
Pertumbuhan bersifat kuantitatif serta kualitatif
Perkembangan bersifat kualitatif
Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur
Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil belajar
Tempo pertumbuhan adalah tidak sama
Usia ikut mempengaruhi perkembangan
Tahap perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda-beda
Individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda
Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi di dalam dan di luar badan
Perkembangan individu mengikuti pola yang sama
Setiap individu tumbuh menurut caranya masing-masing yang unik [17]
Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan pendidikan[18]










BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
1.      Pertumbuhan (growth) merupakan hasil dari sebuah perkembangan yang meningkat dari sebelumnya, dimana pertumbuhan bersifat kuantitatif seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, jantung, paru-paru, dan sebagainya.
2.      perkembangan (development) adalah suatu proses perubahan yang sifatnya progresif, dimana di dalamnya juga terjadi perubahan pada serangkaian jasmani dan rohani yang bersifat tetap dan terus menerus menuju tahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan belajar.
3.       
B.     Saran



DAFTAR PUSTAKA
Andi Mappiare. Psikologi Remaja. Usaha Nasional. Surabaya 1982
Desmita. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2013
H. Ahmad Fauzi. Psikologi Umum. CV Pustaka Setia. Bandung. 1997
H. Djaali. Psikologi Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta. 2011
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. PT Bumi Aksara. Jakarta. 2009

                                                                                       










[1] H. Djaali, Psikologi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2011, hlm. 16.
[2] Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik, PT Bumi Aksara, Jakarta, Cet. V, 2009, hlm. 10.
[3] H. Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, CV Pustaka Setia, Bandung, Cet. II, 1997, hlm. 9.
[4] Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Usaha Nasional, Surabaya,1982, hlm. 44.
[5] Desmita, Psikologi Perkembangan,PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm.5.
[6] Andi Mappiare, Op.Cit, hlm. 45.
[7] Desmita, Op.Cit, hlm. 6.
[8] Ibid,  hlm. 73
[9] Ibid,  hlm. 86
[10] Ibid,  hlm.91
[11] Ibid,  hlm. 103
[12] Ibid,  hlm. 127
[13] Ibid,  hlm. 130
[14] Ibid,  hlm. 153
[15] Ibid,  hlm. 210
[16] Ibid,  hlm. 234
[17] H. Djaali, Op.Cit, hlm. 19.
[18] Ibid, hlm. 22.

No comments:

Post a Comment