PERANAN
PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN AHLAQ SEORANG ANAK
MAKALAH
Disusun
Guna memenuhi tugas kuliah
Disusun Oleh :
Disusun Oleh:
Ainun
Najib : 112165
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/PAI
TAHUN 2014
PERANAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN AHLAQ
SEORANG ANAK
A. PENDAHULUAN
Setiap manusia yang di ciptakan oleh
Allah SWT diharapkan dapat menjalankan dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam
kehidupannya sehari-hari sebagai manifestasi ibadah kepada Allah, hal ini
sebagaimana dijelaskan di dalam al Qur’an surat adz Dzariat ayat 56 yaitu :
وَمَاخَلَقْتُ
الْجِنَّ وَاْلاِنْسَ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya
: “Dan Aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”[1]
Pendidikan Islam khususnya
pendidikan yang menyangkut keyakinan dan budi pekerti (akhlaq) sangat penting
dalam kehidupan anak, seperti yang dikemukakan oleh Arifin, sebagai berikut :
“Untuk membentuk manusia pembangunan yang
bertaqwa kepada Allah SWT disamping memiliki pengetahuan dan ketrampilan juga
memiliki kemampuan mengembangkan diri bermasyarakat serta kemampuan untuk
bertingkah laku berdasarkan norma-norma menurut ajaran agama Islam”.
Berdasarkan kutipan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pendidikan
Islam itu mempunyai peranan yang sangat penting didalam pengembangan
kepribadian anak, baik secara individu maupun secara sosial.
Berdasarkan keterangan hadits di
atas jelas bahwa setiap orang muslim itu diwajibkan menuntut ilmu pengetahuan
agama Islam agar dapat memperoleh pengetahuan tentang syariat Islam
sehingga didalam menjalankan tugas sebagai umat dimuka bumi ini agar mendapat
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
tersebut maka harus ditempuh melalui proses pendidikan dan pengajaran yang
penyelenggaraannya betul-betul memikirkan akan pertumbuhan dan perkembangan
siswa sehingga apa yang diupayakan dan tujuan yang diinginkan oleh guru dalam
menanamkan ilmu pengetahuan agama Islam terhadap anak didik akan dapat mencapai
tujuan yang diinginkan.
Proses pendidikan ini diharapkan mampu
menjangkau beberapa sasaran dasar seperti membimbing peserta didik menjadi
individu yang cerdas spiritualnya sehingga mampu menjalani kehidupannya dengan
wawasan luas, menolong peserta didik untuk menjadi individu yang cerdas
intelektualnya dan mengarahkan peserta didik untuk menjadi individu yang cerdas
emosionalnya.
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi
antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang
berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi
pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik. Dalam
saling mempengaruhi ini peranan pendidik lebih besar, karena kedudukannya
sebagai orang yang lebih dewasa, lebih pengalaman, lebih banyak menguasai
nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan. Peser@a didik juga memiliki
kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sendiri. Dalam interaksi pendidikan
peserta didik tidak selalu harus dilatih, mereka dapat mencari,
menemukan,memecahkan masalah dan melatihnya sendiri, tetapi ada juga yang
membutuhkan banyak bimbingan yang lain terutama pendidik.[2]
Didalam konteks ini pendidikan terpusat
pada pendidikan Islam, dikarenakan banyak sekali umat Islam yang tingkah
lakunya tidak sesusai dengan syariat Islam. maka dari itu adanya pendidikan
Islam ini agar umat Islam tingkah lakunya sesuai dengan syariat Islam.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa pengertian pendidikan Islam, ahlaq dan
anak itu?
2.
Kenapa seorang anak memerlukan pendidikan Islam untuk
membentuk ahlaq?
3.
Seberapa pentingkah pembentukan ahlak
bagi seorang anak ?
C. PEMBAHASAN
C.1. Pengertian
Guru, Pendidikan Islam dan Anak
C.1.1. Pengertian
Pendidikan Islam
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba: Pendidikan Islam, yaitu bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama islam terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam. Dengan pengertian lain, seringkali beliau menyatakan kepribadian utama
dengan istilah kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memilki nilai-nilai
agama Islam, mamilih, dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai
Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Menurut Drs. Burlian Somad : Pendidikan
Islam adalah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang
bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya
adalah mewujudkan tujuan itu, yaitu ajaran Allah. Secara terperinci, beliau
mengemukakan, “pendidikan itu disebut pendidikan Islam apabila memiliki dua
cirri khas, yaitu:
a.
Tujuannya
membentuk individu menjadi bercorak diri tertinggi menurut ukuran Al-Qur’an.
b.
Isi
pendidikannya adalah ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap didalam
Al-Qur’an yang pelaksanaannya didalam praktek hidup sehari-hari sebagaimana
yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Menurut Prof. Dr. Hasan
Langgulung: Pendidikan Islam ialah pendidika yang memiliki 4 macam fungsi, yaitu:
a.
Menyiapkan
generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada
masa yang akan datang.
b.
Memindahkan
ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari
generasi tua kepada generasi muda.
c.
Memindahkan
nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara kebutuhan dan kesatuan masyarakat
yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup (survival) suatu masyarakat
dan peradaban.
d.
Mendidik
anak agar beramal didunia ini untuk memetik hasilnya diakhirat.
Menurut Muhammad An-Naquib Al-Attas :Pendidika Islam ialah usaha yang dilakukan
pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang
benar dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan sehingga membimbing ke
arah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat didalam tatanan
wujud dan keberadaan.
Menurut Musthafa Al-Ghulayaini: Pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak mulia didalam jiwa anak dalam
masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga
akhlak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya, kemudian
buahnya berujud keutamaan, kebaikkan, dan cinta bekerja untuk memanfaatkan
tanah air.
Hasil seminar pendidikan Islam
se-Indonesia tanggal 7 sampai dengan 11 Mei 1960 di Cipayung Bogor: “Pendidikan
Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran
Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi
berlakunya semua ajaran Islam”.
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan Islam
ialah bimbingan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar
ia memiliki kepribadian muslim[3].
C.1.2. Pengertian Ahlaq
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi,
perkataan "akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk
mufradnya "Khuluqun" yang artinya : budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat. Sedangkan menurut pendekatan secara terminologi,
berikut ini beberapa pakar mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut :
Akhlak adalah sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam
perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi
dan sudah menjadi kebiasaan. Jika dikaitkan dengan kata Islami, maka akan
berbentuk akhlak Islami, secara sederhana akhlak Islami diartikan sebagai
akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami.
Akhlak Islami itu jauh lebih sempurna dibandingkan dengan akhlak
lainnya. Jika akhlak lainnya hanya berbicara tentang hubungan dengan manusia,
maka akhlak Islami berbicara pula tentang cara berhubungan dengan binatang,
tumbuh-tumbuhan, air, udara dan lain sebagainya. Dengan cara demikian,
masing-masing makhluk merasakan fungsi dan eksistensinya di dunia ini.
C.1.2.1 Macam-macam Akhlak
a) Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat amat jumlahnya, namun
dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia,
akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Akhlak Terhadap Allah
2. Akhlak terhadap Diri Sendiri
3. Akhlak terhadap sesama manusia
b) Akhlak Al-Mazmumah
Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang tercela) adalah sebagai lawan atau
kebalikan dari akhlak yang baik seagaimana tersebut di atas. Berdasarkan
petunjuk ajaran Islam dijumpai berbagai macam akhlak yang tercela, di
antaranya:
a.
Berbohong
b.
Takabur (sombong)
c.
Dengki
d.
Bakhil atau
kikir
3.1.2.2Tujuan Akhlak
Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk manusia
yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia
dalam tingkah laku perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab,
ikhlas, jujur dan suci. Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk
melahirkan manusia yang memiliki keutamaan (al-fadhilah). Berdasarkan tujuan
ini, maka setiap saat, keadaan, pelajaran, aktifitas, merupakan sarana
pendidikan akhlak. Dan setiap pendidik harus memelihara akhlak dan
memperhatikan akhlak di atas segalagalanya.
Pendidikan agama berkaitan erat dengan pendidikan akhlak, tidak
berlebihan apabila dikatakan bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam
adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang
baik adalah yang dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah apa yang
dianggap buruk oleh agama. Sehingga nilai-nilai akhlak, keutamaan akhlak dalam
masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang diajarkan oleh agama[4].
C.1.3. Pengertian
anak
Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan
yang belum dewasa
atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata
"anak" merujuk pada lawan dari orang tua,
orang dewasa
adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.
Menurut
psikologi,
anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima
atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah,
kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.
Berdasarkan UU Peradilan Anak. Anak dalam UU No.3
tahun 1997 tercantum dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “ Anak adalah orang
dalam perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi
belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah .
Walaupun
begitu istilah ini juga sering merujuk pada perkembangan
mental
seseorang, walaupun usianya
secara biologis
dan kronologis
seseorang sudah termasuk dewasa namun apabila perkembangan mentalnya ataukah
urutan umurnya maka
seseorang dapat saja diasosiasikan dengan istilah "anak"[5].
C.2.Alasan
diperlukannya Pendidikan Islam sebagai pembentukan Ahlaq
Dalam
Pendidikan Agama Islam Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk
mengembangkan intelektualitas dalam arti bukan hanya meningkatkan kecerdasan
saja, melainkan juga mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia, yang
mencakup aspek keimanan, moral atau mental, prilaku dan sebagainya.
Pembinaan
kepribadian atau jiwa utuh hanya mungkin dibentuk melalui pengaruh lingkungan
khususnya pendidikan. Sasaran yang ditempuh atau dituju dalam pembentukan
kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak yang mulia dan tingkat
kemulian akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan.
Dalam
pembentukan akhlak siswa, hendaknya setiap guru menyadari bahwa dalam pembentukan
akhlak sangat diperlukan pembinaan dan latihan-latihan akhlak pada siswa bukan
hanya diajarkan secara teoritis, tetapi harus diajarkan ke arah kehidupan
praktis. Agama sebagai unsur esensi dalam kepribadian manusia dapat memberi
peranan positif dalam perjalanan kehidupan manusia, selain kebenarannya masih
dapat diyakini secara mutlak.
Dalam hal
pembentukan akhlak remaja, pendidikan agama mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupannya. Pendidikan agama berperan sebagai pengendali
tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdaran
emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam
kehidupannya sehari-hari dan sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah
lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapi segala keinginankeinginannya
yang timbul[6].
C.3. Pentingnya
Aqidah Akhlak Diberikan Kepada Anak Usia Dini
Pendidikan
anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Anak
adalah ibarat oase di tengah-tengah gurun pasir yang kering dan tandus. la akan
memberi kepuasan ketika dahaga, memberi keteduhan ketika panas, dan memberikan
kebahagiaan ketika datang nestapa. Pada anaklah tergantung
cita dan cinta orang tua. Dengan anaklah orang tua akan mengarungi bahtera
kehidupan. Dan doa anaklah yang akan memberi kesejukan dan kebahagiaan di alam
akherat. Semua itu akan menjadi sebuah keniscayaan apabila seorang anak
mendapat pendidikan yang tepat, sehingga berguna bagi orang tua, lingkungan,
masyarakat dan negara.
Pendidikan
anak merupakan hal yang terpenting yang harus diberikan orang tua kepada
putra-putrinya. Anak merupakan miniatur masa depan sebuah bangsa. Oleh sebab
itu tidak mengherankan bila semua orang tua berlomba memberikan pendidikan yang
terbaik bagi putra-putrinya. Sekolah atau lembaga pendidikan yang bermutu
menjadi acuan dalam menentukan pilihan tujuan pendidikan anak-anak. Tidak kalah
pentingnya adalah pendidikan akhlak, budi pekerti, atau moral yang wajib
diberikan kepada tiap anak. Sebab walaupun seorang anak mempunyai kemampuan
akademik yang bagus bahkan jenius, tetapi apabila tidak dibarengi penanganan
akhlak dan moral yang benar tentu tidak seimbang. Boleh jadi akan berakibat
fatal bila dia sudah besar nanti[7].
D. Kesimpulan
Pendidikan Islam ialah bimbingan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam
masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim
Akhlak adalah sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam
perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi
dan sudah menjadi kebiasaan. Jika dikaitkan dengan kata Islami, maka akan
berbentuk akhlak Islami, secara sederhana akhlak Islami diartikan sebagai
akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami.
Anak
(jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan
yang belum dewasa
atau belum mengalami masa pubertas
Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan
yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdaran emosi. Jika ajaran agama
sudah terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari dan
sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali
dalam menghadapi segala keinginankeinginannya yang timbul.
DAFTAR PUSTAKA
Abrasy, Athiyyah, Muhammad, Dasar-dasar
Pokok Pendidikan Islam, Jakarta; PT. Bulan Bintang, 1987.
Arifin,
Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Keluarga,
Bulan Bintang Jakarta, 1976.
Departemen
Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1989.
http://pematangseibaru.blogspot.com/2013/05/pentingnya-aqidah-akhlak-diberikan.html
http://noviansangpendiam.blogspot.com/2013/12/arti-dan-tujuan-pendidikan-islam.html
http://ansorrahmathidayat.blogspot.com/2013/06/peran-pendidikan-agama-islam-sebagai_19.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Anak
[2] Arifin,
Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Keluarga,
Bulan Bintang Jakarta, 1976, hlm. 15
[3]
http://noviansangpendiam.blogspot.com/2013/12/arti-dan-tujuan-pendidikan-islam.html
[4]
http://ansorrahmathidayat.blogspot.com/2013/06/peran-pendidikan-agama-islam-sebagai_19.html
[6] Abrasy, Athiyyah, Muhammad, Dasar-dasar
Pokok Pendidikan Islam, Jakarta; PT. Bulan Bintang, 1987,hal 45
[7]
http://pematangseibaru.blogspot.com/2013/05/pentingnya-aqidah-akhlak-diberikan.html
iya mbak, silahkan berkunjung ke blog saya :)
ReplyDelete