Friday, February 26, 2016

PERANAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN AHLAQ SEORANG ANAK

PERANAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN AHLAQ SEORANG ANAK



MAKALAH
Disusun Guna memenuhi tugas kuliah

 








Disusun Oleh :




Disusun Oleh:
Ainun Najib                 : 112165



 


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/PAI
TAHUN 2014
PERANAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN AHLAQ SEORANG ANAK

A.    PENDAHULUAN
Setiap manusia yang di ciptakan oleh Allah SWT diharapkan dapat menjalankan dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya sehari-hari sebagai manifestasi ibadah kepada Allah, hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam al Qur’an surat adz Dzariat ayat 56 yaitu :
وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلاِنْسَ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku[1]
Pendidikan Islam khususnya pendidikan yang menyangkut keyakinan dan budi pekerti (akhlaq) sangat penting dalam kehidupan anak, seperti yang dikemukakan oleh Arifin, sebagai berikut :
 “Untuk membentuk manusia pembangunan yang bertaqwa kepada Allah SWT disamping memiliki pengetahuan dan ketrampilan juga memiliki kemampuan mengembangkan diri bermasyarakat serta kemampuan untuk bertingkah laku berdasarkan norma-norma menurut ajaran agama Islam”. Berdasarkan kutipan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pendidikan Islam itu mempunyai peranan yang sangat penting didalam pengembangan kepribadian anak, baik secara individu maupun secara sosial.
Berdasarkan keterangan hadits di atas jelas bahwa setiap orang muslim itu diwajibkan menuntut ilmu pengetahuan agama Islam agar dapat memperoleh pengetahuan tentang syariat Islam sehingga didalam menjalankan tugas sebagai umat dimuka bumi ini agar mendapat kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut maka harus ditempuh melalui proses pendidikan dan pengajaran yang penyelenggaraannya betul-betul memikirkan akan pertumbuhan dan perkembangan siswa sehingga apa yang diupayakan dan tujuan yang diinginkan oleh guru dalam menanamkan ilmu pengetahuan agama Islam terhadap anak didik akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Proses pendidikan ini diharapkan mampu menjangkau beberapa sasaran dasar seperti membimbing peserta didik menjadi individu yang cerdas spiritualnya sehingga mampu menjalani kehidupannya dengan wawasan luas, menolong peserta didik untuk menjadi individu yang cerdas intelektualnya dan mengarahkan peserta didik untuk menjadi individu yang cerdas emosionalnya.
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik. Dalam saling mempengaruhi ini peranan pendidik lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih pengalaman, lebih banyak menguasai nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan. Peser@a didik juga memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sendiri. Dalam interaksi pendidikan peserta didik tidak selalu harus dilatih, mereka dapat mencari, menemukan,memecahkan masalah dan melatihnya sendiri, tetapi ada juga yang membutuhkan banyak bimbingan yang lain terutama pendidik.[2]
Didalam konteks ini pendidikan terpusat pada pendidikan Islam, dikarenakan banyak sekali umat Islam yang tingkah lakunya tidak sesusai dengan syariat Islam. maka dari itu adanya pendidikan Islam ini agar umat Islam tingkah lakunya sesuai dengan syariat Islam.



B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian pendidikan Islam, ahlaq dan anak itu?
2.      Kenapa seorang anak memerlukan pendidikan Islam untuk membentuk ahlaq?
3.      Seberapa pentingkah pembentukan ahlak bagi seorang anak ?

C.    PEMBAHASAN
C.1. Pengertian Guru, Pendidikan Islam dan Anak
C.1.1. Pengertian Pendidikan Islam
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba: Pendidikan Islam, yaitu bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain, seringkali beliau menyatakan kepribadian utama dengan istilah kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memilki nilai-nilai agama Islam, mamilih, dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Menurut Drs. Burlian Somad : Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya adalah mewujudkan tujuan itu, yaitu ajaran Allah. Secara terperinci, beliau mengemukakan, “pendidikan itu disebut pendidikan Islam apabila memiliki dua cirri khas, yaitu:
a.       Tujuannya membentuk individu menjadi bercorak diri tertinggi menurut ukuran Al-Qur’an.
b.      Isi pendidikannya adalah ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap didalam Al-Qur’an yang pelaksanaannya didalam praktek hidup sehari-hari sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung: Pendidikan Islam ialah pendidika yang memiliki 4 macam fungsi, yaitu:
a.       Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang.
b.      Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.
c.       Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara kebutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup (survival) suatu masyarakat dan peradaban.
d.      Mendidik anak agar beramal didunia ini untuk memetik hasilnya diakhirat.
Menurut Muhammad An-Naquib Al-Attas :Pendidika Islam ialah usaha yang dilakukan pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat didalam tatanan wujud dan keberadaan.
Menurut Musthafa Al-Ghulayaini: Pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak mulia didalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya, kemudian buahnya berujud keutamaan, kebaikkan, dan cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air.
Hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 7 sampai dengan 11 Mei 1960 di Cipayung Bogor: “Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam”.
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan Islam ialah bimbingan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim[3].



C.1.2.  Pengertian Ahlaq
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan "akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "Khuluqun" yang artinya : budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.  Sedangkan menurut pendekatan secara terminologi, berikut ini beberapa pakar mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut :
Akhlak adalah sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah menjadi kebiasaan. Jika dikaitkan dengan kata Islami, maka akan berbentuk akhlak Islami, secara sederhana akhlak Islami diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami.
Akhlak Islami itu jauh lebih sempurna dibandingkan dengan akhlak lainnya. Jika akhlak lainnya hanya berbicara tentang hubungan dengan manusia, maka akhlak Islami berbicara pula tentang cara berhubungan dengan binatang, tumbuh-tumbuhan, air, udara dan lain sebagainya. Dengan cara demikian, masing-masing makhluk merasakan fungsi dan eksistensinya di dunia ini.
C.1.2.1 Macam-macam Akhlak
a) Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat amat jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Akhlak Terhadap Allah
2. Akhlak terhadap Diri Sendiri
3. Akhlak terhadap sesama manusia
b) Akhlak Al-Mazmumah
Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang tercela) adalah sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik seagaimana tersebut di atas. Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai berbagai macam akhlak yang tercela, di antaranya:
a.       Berbohong
b.      Takabur (sombong)
c.       Dengki
d.      Bakhil atau kikir
3.1.2.2Tujuan Akhlak
Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki keutamaan (al-fadhilah). Berdasarkan tujuan ini, maka setiap saat, keadaan, pelajaran, aktifitas, merupakan sarana pendidikan akhlak. Dan setiap pendidik harus memelihara akhlak dan memperhatikan akhlak di atas segalagalanya.
Pendidikan agama berkaitan erat dengan pendidikan akhlak, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah apa yang dianggap buruk oleh agama. Sehingga nilai-nilai akhlak, keutamaan akhlak dalam masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang diajarkan oleh agama[4].
C.1.3. Pengertian anak
            Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.
Menurut psikologi, anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah, kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.
Berdasarkan UU Peradilan Anak. Anak dalam UU No.3 tahun 1997 tercantum dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “ Anak adalah orang dalam perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah .
Walaupun begitu istilah ini juga sering merujuk pada perkembangan mental seseorang, walaupun usianya secara biologis dan kronologis seseorang sudah termasuk dewasa namun apabila perkembangan mentalnya ataukah urutan umurnya maka seseorang dapat saja diasosiasikan dengan istilah "anak"[5].

C.2.Alasan diperlukannya Pendidikan Islam sebagai pembentukan Ahlaq
Dalam Pendidikan Agama Islam Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk mengembangkan intelektualitas dalam arti bukan hanya meningkatkan kecerdasan saja, melainkan juga mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia, yang mencakup aspek keimanan, moral atau mental, prilaku dan sebagainya.
Pembinaan kepribadian atau jiwa utuh hanya mungkin dibentuk melalui pengaruh lingkungan khususnya pendidikan. Sasaran yang ditempuh atau dituju dalam pembentukan kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak yang mulia dan tingkat kemulian akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan.
Dalam pembentukan akhlak siswa, hendaknya setiap guru menyadari bahwa dalam pembentukan akhlak sangat diperlukan pembinaan dan latihan-latihan akhlak pada siswa bukan hanya diajarkan secara teoritis, tetapi harus diajarkan ke arah kehidupan praktis. Agama sebagai unsur esensi dalam kepribadian manusia dapat memberi peranan positif dalam perjalanan kehidupan manusia, selain kebenarannya masih dapat diyakini secara mutlak.
Dalam hal pembentukan akhlak remaja, pendidikan agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupannya. Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdaran emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari dan sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapi segala keinginankeinginannya yang timbul[6].
C.3. Pentingnya Aqidah Akhlak Diberikan Kepada Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Anak adalah ibarat oase di tengah-tengah gurun pasir yang kering dan tandus. la akan memberi kepuasan ketika dahaga, memberi keteduhan ketika panas, dan memberikan kebahagiaan ketika datang nestapa. Pada anaklah tergantung cita dan cinta orang tua. Dengan anaklah orang tua akan mengarungi bahtera kehidupan. Dan doa anaklah yang akan memberi kesejukan dan kebahagiaan di alam akherat. Semua itu akan menjadi sebuah keniscayaan apabila seorang anak mendapat pendidikan yang tepat, sehingga berguna bagi orang tua, lingkungan, masyarakat dan negara.
Pendidikan anak merupakan hal yang terpenting yang harus diberikan orang tua kepada putra-putrinya. Anak merupakan miniatur masa depan sebuah bangsa. Oleh sebab itu tidak mengherankan bila semua orang tua berlomba memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya. Sekolah atau lembaga pendidikan yang bermutu menjadi acuan dalam menentukan pilihan tujuan pendidikan anak-anak. Tidak kalah pentingnya adalah pendidikan akhlak, budi pekerti, atau moral yang wajib diberikan kepada tiap anak. Sebab walaupun seorang anak mempunyai kemampuan akademik yang bagus bahkan jenius, tetapi apabila tidak dibarengi penanganan akhlak dan moral yang benar tentu tidak seimbang. Boleh jadi akan berakibat fatal bila dia sudah besar nanti[7].

D.    Kesimpulan
Pendidikan Islam ialah bimbingan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim
Akhlak adalah sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah menjadi kebiasaan. Jika dikaitkan dengan kata Islami, maka akan berbentuk akhlak Islami, secara sederhana akhlak Islami diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami.
Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas
Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdaran emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari dan sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapi segala keinginankeinginannya yang timbul.









DAFTAR PUSTAKA
Abrasy, Athiyyah, Muhammad, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta; PT. Bulan   Bintang, 1987.
Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang Jakarta, 1976.
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1989.
http://pematangseibaru.blogspot.com/2013/05/pentingnya-aqidah-akhlak-diberikan.html
http://noviansangpendiam.blogspot.com/2013/12/arti-dan-tujuan-pendidikan-islam.html
http://ansorrahmathidayat.blogspot.com/2013/06/peran-pendidikan-agama-islam-sebagai_19.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Anak




[1] Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1989, hlm. 862.
[2] Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang Jakarta, 1976, hlm. 15
[3] http://noviansangpendiam.blogspot.com/2013/12/arti-dan-tujuan-pendidikan-islam.html
[4] http://ansorrahmathidayat.blogspot.com/2013/06/peran-pendidikan-agama-islam-sebagai_19.html
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Anak
[6] Abrasy, Athiyyah, Muhammad, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta; PT. Bulan   Bintang, 1987,hal 45
[7] http://pematangseibaru.blogspot.com/2013/05/pentingnya-aqidah-akhlak-diberikan.html

1 comment: